Rabu, 24 Maret 2021

Gubernur FKIS Sebut Masalah Dengan DPO Telah Selesai, DPO 2020 : Tapi..

 

Upgrading BEM FKIS yang dilaksanakan di Pacet Mojokerto tanggal 19-21 Maret 2021 sempat menimbulkan permasalahan antara pihak peserta dengan DPO. Permasalahan bermulai ketika ada salah satu peserta yang bermain hp ketika acara dan menjelang subuh. Ali Widad selaku Gubernur FKIS mengatakan bahwa peserta boleh bermain hp diluar jam kontrak forum yang telah ditandatangani.

“Kalau hp itu boleh dimainkan diluar jam forum kecuali sudah ada izin dengan panitia,” ujar Ali Widad.

Di malam acara pertama, sie acara menemukan adanya salah satu peserta yang bermain hp dan yang kedua itu salah satu peserta laki-laki bermain hp ketika jam subuh.

“Dari pihak kadisma itu telah kontrak forum, bahwa tidak boleh main hp di dalam forum. Artinya, mereka diberi kelonggaran dan bermain hp sebagaimana mestinya, ditemukan oleh sie acara pada malam pertama, kemudian yang kedua jam subuh. Pada waktu sie acara membangunkan temen-temen BEM 21, ditemukan pada jam yang di-rundown waktunya shalat salah satu peserta laki-laki ada yang bermain hp dan itu sudah sampai jam shalat,” tutur Jecky Susanto selaku DPO.

Kadisma pun masuk karena ingin memberikan punishment bahwa hp harus dikumpulkan. Tetapi, dari pihak peserta bersih kukuh tidak mau mengumpulkan hp karena sepengetahuan mereka bukan itu  punishment-nya. Jecky Susanto memberikan pilihan kepada Ali Widad,  pilihannya saat itu BEM 2021 mengumpulkan hp atau panitia pulang dan putus hubungan.

Ali Widad selaku Gubernur FKIS pun memilih untuk panitia pulang. “ya gapapa panitia silahkan pulang karena ini acaranya BEM 2021 bukan DPO.

Terkait kalimat yang yang dilontarkan kepada DPO. Ali Widad menjelaskan arti dari kalimat yang telah dilontarkan kepada DPO.

“Ohh sebetulnya kata-kata itu bukan kata-kata kotor dan mengusir DPO. Jadi gini, permasalahan tadi kata-kata tadi memang proker pengurus sekarang yaitu upgrading, jadi kami berangkat kesana sebagai peserta. Maka Saya melakukan hak nya peserta, jadi kan memang pelanggarannya itu aturan ya, dikontrak forum telah disetujui hp itu boleh dibawa, namanya peserta pasti ada kesalahan, karena sesuai komitmen jika peserta melakukan kesalahan dsb ada dua konsekuensi, sehingga diperingatan ketiga itu ya kita sesuai kontrak forum, biar tidak jadi permasalahan selanjutnya. Maka sesuai dengan aturan, yaitu peserta tetap bersih kukuh mengikuti peraturan yang sudah ada, jika punishment A ya A jika panismen B ya B,” ujar Ali Widad.

Ali Widad pun telah meminta maaf kepada DPO dan menyatakan masalah telah selesai. “Sebelumnya mohon maaf, biar tidak terlalu panjang masalahnya. Saya gak ada apa-apa, bukan berarti gak ada masalah, tapi sudah clear dan sudah selesai, sudah diklarifikasi dsb” tambahnya.

Permintaan maaf Ali Widad pun telah dibenarkan oleh Jecky Susanto. “Ya memang di caffe itu apa ya istilahnya juga menyampaikan minta maaf dan juga menyampaikan BEM  2021 dan BEM 2020 tidak ingin ada sekat. Tapi ya namanya pilihan, ya sudah kenapa mereka tidak mempertahankan pilihan itu, kalo persoalan clear dan minta maaf ya sudah kami maafkan, tapi apa ya istilah nya ya begitu lah, susah dilupakan,” ujar Jecky Susanto.

“Saya harap, harapannya sih pilihan yang dipilih BEM 2021 semoga komit dengan pilihannya dan semoga itu pilihan yang terbaik,”harap Jecky Susanto.

Label:

1 Komentar:

Pada 24 Maret 2021 pukul 05.51 , Blogger Surya mengatakan...

Silahkan berikan berita yang lebih berkualitas, bukan berita yg mengungkit² permasalahan internal yg sdh usai...
Terimakasih

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda