Minggu, 03 Juni 2018

SEMAR TINGKATKAN KUALITAS LEWAT SERASEHAN DAN STUDI BANDING



Bangkalan, untuk mendapatkan pengetahuan baru dalam kesenian, meningkatkan kreativitas dan juga menjalin silaturahim antar “pekerja seni”, UKMF SEMAR adakan studi banding dan sarasehan ke UKMF SUA, unit kegiatan mahasiswa di bidang kesenian yang berada di bawah naungan Fakultas Dakwah Dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA). Acara dilaknakan di Sekretariat UKMF SUA dengan tema “Sarasehan Kesenian Islami: Antara Budaya, Religi, Dan Kesenian”, Kamis (31/05).

M. Hafidz Azharudin selaku ketua pelaksana acara ini mengatakan
“Dalam acara ini saya merasakan berbagai hal. Ada senangnya, ada sedihnya, dan ada susahnya. Saya senang karena kita kesini sharing hearing dengan UKM seni lain di negeri seberang, susahnya  saya ketemu dengan orang-orang yang membuat saya capek mulai dari persiapan acara sampai saat kita tiba disini. Dan sedihnya saya harus ngelembur tugas kuliah biar tidak ada tanggungan”. Pungkasnya sambil tertawa.

“Acara dimulai dengan buka puasa bersama lalu dilanjutkan dengan sarasehan dan diskusi yang membahas tema acara ini. Setelah itu kita diajak teman-teman UKMF SUA safari kesenian di sekitar UINSA untuk mengenal UKM-UKM lain yang ada disana” tambahnya.

Acara tersebut diikuti oleh kurang lebih 50 peserta baik dari pihak UKMF SEMAR maupun UKMF SUA sebagaimana yang disampaikan oleh ketua umum UKMF SEMAR, Walda Hanahani.
“Untuk acara ini kita lebih kepada tour seni daripada studi banding karena sebenarnya kita sudah dikenal dan sering kumpul dengan UKM seni dalam kampus jadi kita berinisiatif untuk mencoba keluar kampus. Selain itu kita juga kita sering dapat undangan-udangan dari pihak luar baik dari Malang, Pamekasan, dan UKM seni lainnya dimana dari sana kita udah banyak banget dapet ilmu dan kenalan baru jadi tour seni ini diadakan agar kekeluargaan kita lebih erat mengingat saya sendiri pun saat mendatangi undangan dari pihak luar itu masih malu-malu. Nah dari acara ini kita bisa tahu gimana ngobrol lebih dekat secara face to face dengan UKM kesenian lain gitu”. Jelas Walda saat ditanyai mengenai mengapa harus mengadakan studi banding ini.

“Kenapa kita mengangkat tema ini karena biasanya orang berfikir bahwa seni itu bebas dan bisa mengekspresikan diri kita sesuka hati kita. Nah, dalam hal ini kita batasin dengan kata religi dengan maksud menunjukkan identitas kita sebagi UKM seni yang berada dalam naungan Fakultas Keislaman yang berarti seni kita itu berbeda dari seni pada umumnya, seni kita adalah seni yang islami. Selain itu juga kita bisa belajar tentang bagaimana sebenarnya seni jika dikolaborasikan dengan unsur religi ” tambahnya saat ditanya mengenai maksud dari tema yang diusung untuk acara ini.

Muhammad Wildan selaku Gubernur UKMF SUA saat diwawancarai terkait kesan-kesan mengenai acara ini mengatakan 
“Saya senang, karena sekret SUA bisa ramai. Dan juga saya mengucapkan terimakasih kepada temen-temen dari SEMAR karena semakin banyak yang main-main ke sanggarnya SUA dan kita membuka pintu sangat lebar kalau teman-teman SEMAR mau berkunjung lagi sehingga tidak putus berhenti disini saja. Dan semoga dengan acara ini kesenian secara umum dapat berkembang lagi khususnya di wilayah Jawa Timur seperti di bidang kompetisi agar daya saingnya bisa berkembang lagi”.

Setelah sholat subuh sekitar pukul 05.00 anggota UKMF SEMAR beranjak meninggalkan UINSA kembali ke UTM dengan harapan bisa menerapkan semua ilmu yang didapatkan setelah melakukan studi banding atau tour kesenian ini.

Reporter: Kangmus
Editor: Mesky

Label: ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda