SEMAR TINGKATKAN KUALITAS LEWAT SERASEHAN DAN STUDI BANDING
Bangkalan, untuk mendapatkan
pengetahuan baru dalam kesenian, meningkatkan kreativitas dan juga menjalin
silaturahim antar “pekerja seni”, UKMF SEMAR adakan studi banding dan sarasehan
ke UKMF SUA, unit kegiatan mahasiswa di bidang kesenian yang berada di bawah
naungan Fakultas Dakwah Dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Surabaya (UINSA). Acara dilaknakan di Sekretariat UKMF SUA dengan tema
“Sarasehan Kesenian Islami: Antara Budaya, Religi, Dan Kesenian”, Kamis
(31/05).
M. Hafidz Azharudin selaku ketua
pelaksana acara ini mengatakan
“Dalam acara ini saya merasakan
berbagai hal. Ada senangnya, ada sedihnya, dan ada susahnya. Saya senang karena
kita kesini sharing hearing dengan UKM seni lain di negeri seberang,
susahnya saya ketemu dengan orang-orang
yang membuat saya capek mulai dari persiapan acara sampai saat kita tiba
disini. Dan sedihnya saya harus ngelembur tugas kuliah biar tidak ada
tanggungan”. Pungkasnya sambil tertawa.
“Acara dimulai dengan buka puasa
bersama lalu dilanjutkan dengan sarasehan dan diskusi yang membahas tema acara
ini. Setelah itu kita diajak teman-teman UKMF SUA safari kesenian di sekitar
UINSA untuk mengenal UKM-UKM lain yang ada disana” tambahnya.
Acara tersebut diikuti oleh
kurang lebih 50 peserta baik dari pihak UKMF SEMAR maupun UKMF SUA sebagaimana
yang disampaikan oleh ketua umum UKMF SEMAR, Walda Hanahani.
“Untuk acara ini kita lebih
kepada tour seni daripada studi banding karena sebenarnya kita sudah dikenal
dan sering kumpul dengan UKM seni dalam kampus jadi kita berinisiatif untuk
mencoba keluar kampus. Selain itu kita juga kita sering dapat undangan-udangan
dari pihak luar baik dari Malang, Pamekasan, dan UKM seni lainnya dimana dari
sana kita udah banyak banget dapet ilmu dan kenalan baru jadi tour seni ini diadakan
agar kekeluargaan kita lebih erat mengingat saya sendiri pun saat mendatangi
undangan dari pihak luar itu masih malu-malu. Nah dari acara ini kita bisa tahu
gimana ngobrol lebih dekat secara face to face dengan UKM kesenian lain gitu”.
Jelas Walda saat ditanyai mengenai mengapa harus mengadakan studi banding ini.
“Kenapa kita mengangkat tema ini
karena biasanya orang berfikir bahwa seni itu bebas dan bisa mengekspresikan
diri kita sesuka hati kita. Nah, dalam hal ini kita batasin dengan kata religi
dengan maksud menunjukkan identitas kita sebagi UKM seni yang berada dalam
naungan Fakultas Keislaman yang berarti seni kita itu berbeda dari seni pada
umumnya, seni kita adalah seni yang islami. Selain itu juga kita bisa belajar
tentang bagaimana sebenarnya seni jika dikolaborasikan dengan unsur religi ”
tambahnya saat ditanya mengenai maksud dari tema yang diusung untuk acara ini.
Muhammad Wildan selaku Gubernur
UKMF SUA saat diwawancarai terkait kesan-kesan mengenai acara ini mengatakan
“Saya senang, karena sekret SUA bisa ramai. Dan juga saya mengucapkan
terimakasih kepada temen-temen dari SEMAR karena semakin banyak yang main-main
ke sanggarnya SUA dan kita membuka pintu sangat lebar kalau teman-teman SEMAR
mau berkunjung lagi sehingga tidak putus berhenti disini saja. Dan semoga
dengan acara ini kesenian secara umum dapat berkembang lagi khususnya di
wilayah Jawa Timur seperti di bidang kompetisi agar daya saingnya bisa
berkembang lagi”.
Setelah sholat subuh sekitar
pukul 05.00 anggota UKMF SEMAR beranjak meninggalkan UINSA kembali ke UTM
dengan harapan bisa menerapkan semua ilmu yang didapatkan setelah melakukan
studi banding atau tour kesenian ini.
Reporter: Kangmus
Editor: Mesky
Reporter: Kangmus
Editor: Mesky
Label: Berita Terbaru, Fakultas
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda