Rabu, 31 Maret 2021

HIMAESYA Fokus Membangun Ukhuwah, Persiapan Event dan Saling Menghargai Dalam Acara Himaesya Leadership

 

Himaesya Leadership atau yang dikenal sebagai HLD yang dilaksanakan tanggal 26-28 Maret 2021 di Pacet Mojokerto berjalan lancar tanpa ada kendala. HLD yang dilaksanakan tahun ini fokus kepada membangun ukhuwah dan persiapan event.

“Untuk merekatkan ukhuwah dikepengurusan itu sendiri, karena kita kan tau sebelumnya itu kepengurusannya online dan untuk tatap muka itu jarang sekali, makanya kita tekankan di-ukhuwah dalam ­HLD ­ini. Yang kedua itu kita tekankan kepada persiapan event, karena kan masa kepengurusan sekarang kita tidak tau apakah masih online atau beralih ke offline, makanya kita tekankan bagaimana teman-teman itu bisa manajemen organisasi, biar mereka gak bingung nanti event-nya online atau offline. Jadi kita sudah memberikan konsep yang ada disalah satu materi manajemen organisasi itu, kan ada prakteknya nah itu kita fokuskan kesitu, yang mana ini tuh gak ada di HLD sebelumnya, ini yang menjadi pembeda, supaya teman-teman bisa me-manage suatu event,” tutur Moh. Sidqi Amin selaku ketua pelaksana.

Selain fokus kepada ukhuwah dan persiapan event, HLD ini juga fokus kepada saling menghargai. “Selain itu, kita juga menekankan kepada saling menghargai, karena kan selama ini dimasa pandemi HIMAESYA terlalu banyak mengadakan rapat online sehingga teman-teman fokus HP, jadi kebanyakan ketika rapatnya offline itu fokusnya tetep ke HP,” tambahnya.

Selain itu, acara HLD ini juga memberikan banyak ilmu kepada peserta. Bukan hanya acara semata, tapi acara ini bisa memberikan output yang baik untuk peserta kedepannya.

“Menurut Saya acara HLD itu benar-benar membentuk jiwa kepemimpinan saya, dan disitu saya dilatih bagaimana cara jadi pemimpin yang berani membela kebenaran, bertanggung jawab dan belajar apa yang belum pernah di lakukan,” ujar Alfina salah satu peserta HLD.

“Untuk harapan kepada kepengurusan HIMAESYA yang sekarang, saya harap teman-teman itu timbul rasa cinta kepada HIMAESYA, dan ketika seseorang itu dikatakan cinta apabila mereka sudah kehilangan dirinya sendiri dan dirinya dipenuhi oleh hal-hal yang membuat mereka cinta. Yang mana saya harap hal-hal yang dipenuhi ini HIMAESYA. Tapi jika sudah cinta, maka tidak akan pernah merasa berkorban. Ketika kita merasa sudah berkorban untuk hal yang kita cintai, maka saat itu cinta kita juga hilang. Untuk HIMAESYA sendiri semoga tetap menjadi salah satu ormawa yang bisa menginspirasi ormawa-ormawa lain, dan juga semoga membawa dampak kebermanfaatan bagi warga Indonesia pada umumnya dan warga ekonomi syariah Universitas Trunojoyo Madura,” harap Moh. Sidqi Amin.


Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda