Selasa, 05 Maret 2019

Mahasiswa Adakan Aliansi Untuk Menindak Lanjuti Hasil Audensi KTM Multifungsi




Akhbar UTM-Bangkalan, Departemen Advokasi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keislaman adakan Aliansi Mahasiswa mengenai KTM 3 in 1 dan terkait kebijakan yang diterapakan serta menindaklanjuti hasil audensi BEM KM JOKOTOLE bersama Menkesma. Acara ini diadakan di Aula RKB C. Sealasa, (05/03/2019).

Terdapat kesalahpahaman antara mahasiswa dengan pimpinan mengenai pemberlakuan KTM Multifungsi. Dari pimpinan ingin mengubah KTM yang sebelumnya  hanya berfungsi sebagai Kartu Tanda Mahasiswa, menjadi KTM Multifungsi, dalam hal ini pimpinan rektorium melakukan kerjasama dengan pihak Bank BNI. Namun banyak mahasiswa yang kurang setuju akan hal tersebut, dikarenakan kurangnya sosialaisasi.

Respon Fauzi mahasiswa prodi Ekonomi Syariah megenai hal tersebut .”KTM multifungsi ini sangat baik, akan tetapi infrastruktur masih belum mewadahi dan juga masih ada kejanggalan-kejanggalan.  Karena kurangnya transparansi dari pihak pimpinan, bahkan saat melakukan  aksi di rektorat, pihak pimpinan Universitas tidak seorangpun  ada yang menghadiri.” Ujarnya dengan tegas.

  Khoirul Amin Selaku Menkesma menjelaskan terkait penarikan uang oleh Bank, “bahwa penarikan uang 100.000 itu adalah uang untuk setoran awal, untuk masalah sosialisasi mengenai ini sebenarnya sudah dilakukan, namun kendala dari mahasiswa sendiri karena ada urusan kuliah sehingga yang datang hanya sebagian aja, sehingga seolah-olah tidak ada sosialisasi, padahal ada .”

 "Untuk mengatasi kesalahpahaman tersebut pihak BEM KM-UTM mengadakan aliansi untuk mengklarifikasi kebenaran yang perlu diketahui oleh mahasiswa. Peralihan KTM biasa ke KTM Multifungsi merupakan kebijakan pimpinan, dan ada beberapa mahasiswa yang sudah mengambil namun ada pula yang belum mengambilnya, karena alasan di pending oleh pihak Bank. klarifikasi dari Bank BNI akan di infokan dua minggu setelah audiensi. dan KTM yang salah, baik foto maupun nama,  akan segera diperbaiki". Tambahnya

”sebenanrnya hasil audiensi itu tidak sia-sia tidak seperti isu- isu yang muncul di publik seperti sekarang ini, dan hasil audiensi itu sedang di proses oleh pihak Bank. Oleh karenanya, tidak langsung jadi setelah audiensi itu, butuh waktu.  Kalau misal nanti ada hal yang mengganjal, dan dari hasil audiensi belum jadi juga,  maka kita akan melakukan audiensi lagi menindak lanjuti audiensi yang pertama, kalau misal tidak di indahkan baru kita demonstrasi.“ tutupnya.


Reporter: Fitri & Indy

Label: , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda