Sabtu, 24 Agustus 2019

Polemik Perenovasian Beberapa Gedung di Universitas Trunojoyo Madura





Akhbar UTM-Bangkalan, seluruh mahasiswa dan pimpinan Fakultas Universitas Trunojoyo Madura mendapatkan surat edaran resmi dari Rektor bahwasanya akan diadakan perenovasian gedung Pascasarjana, GSC, dan Cakra. Renovasi tersebut dilakukan untuk memperbaiki fasilitas seluruh sivitas akademika Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

Rencana perenovasian gedung tersebut dimulai dari bulan September sampai dengan Desember 2019. Pasalnya rencana perenovasian sekaligus 3 gedung tersebut sangat menghawatirkan bagi seluruh mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura, dikarenakan pada bulan-bulan tersebut banyak kegiatan atau acara besar yang akan diadakan. Dan gedung-gedung yang biasanya dipakai untuk acara atau kegiatan tersebut adalah Pascasarjana, GSC, dan Cakra alias gedung yang akan direnovasi tersebut.
“Renovasi mengenai gedung ini sedikit tidak tepat waktunya, mengingat banyaknya kegiatan atau event besar ormawa  di bulan September-Desember. Lalu perenovasian gedung Cakra, GSC dan Pascasarjana di bulan tersebut sangatlah menjadi problematika atas kelancaran acara seperti halnya TRIF, Pesta Milad (ES), Hafara (HBS). Mengingat dari beberapa event tersebut di letakkan di salah satu gedung yang ingin di renovasi. Dan keluhan ini juga dirasakan oleh ormawa dari Fakultas lain”. Ujar Zaini selaku Ketua DPM FKIS 2019.

“Dan Alhamdulillah tadi teman-teman dari BEM FKIS sendiri langsung menindak lanjuti problematika tersebut dengan cara memboking gedung Rektorat lantai 10 buat jaga-jaga semisal hal tersebut memang benar-benar terjadi” tambahnya.
Mukarom Al Mushof selaku Wakil Ketua Himahisya mengungkapkan hal yang lain “Menurut saya renovasi beberapa gedung di UTM ini sangat positif karena dengan renovasi gedung bisa menunjang kenyamanan proses belajar mahasiswa, tetapi yang mungkin disayang terkait hal ini adalah terkait pelaksanaan renovasinya tersebut. Yang dimana pembangunan tersebut dilakukan pada saat aktif perkuliahan dan bersamaan dengan event yang diadakan organisasi internal kampus”.
“Salah satu event terdekat dari Himahisya itu sendiri adalah ‘HAFARA’ dimana yang insyaallah dilaksanakan bulan November. Dan dengan adanya pembangunan  beberapa gedung tersebut sangat mempengaruhi acara kami, karena ada beberapa acara yang kami laksanakan di gedung-gedung tersebut (yang akan direnovasi). Jadi efek dari pembangunan tersebut ada beberapa konsep yang harus dirubah karena pemindahan tempat”tambahnya.

Aljanata Firdaus selaku Ketua Umum Himaesya 2019 juga mengemukakan pendapatnya. “Menurut kami sebagai ormawa tentunya sangat merugikan, karena memang info ini sangat mendadak dan membuat semua ormawa kebingungan. Karena mau ditaruh dimana acara kami nantinya. Jadi kami juga bingung gitu dengan keputusan pihak Universitas tanpa adanya sosialisai dahulu pada seluruh mahasiswa UTM dengan memberitahukan bahwa akan adanya renovasi beberapa gedung. Kami juga bingung solusinya, mau dibawa ke gedung mana acaranya nanti. Karena yang tersisa tinggal gedung Pertemuan dan gedung Rektorat lantai 10. Sedangkan gedung umum yang memang biasanya kami gunakan dan kapasitasnya sangat ideal akan direnovasi”.

“Untuk Himaesya sendiri event yang tedekat yaitu ‘PESTA’ yang merupakan Pekan Ekonomi syariah, dimana dalam sepekan itu adalah rangkaian kegiatan kami yang biasanya menggunakan gedung Cakra. Jadi dengan perenovasian tersebut, menggangu dari konsep dan planning yang sudah kita susun sebelumnya. Sehingga kita harus merubah ulang planning konsep nya” tambahnya.

Polemik perenovasian beberapa gedung di UTM memang menyita perhatian dari mahasiswa UTM sendiri. Karena akan banyak acara atau event besar dalam bulan September-Desember, dimana beberapa gedung yang biasanya dipakai akan direnovasi. Dan gedung yang tersisa dan juga biasanya dipakai untuk event besar yaitu Gedung Pertemuan dan Gedung Rektorat lantai 10.

(Rinda & Fitri)


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda