Senin, 18 November 2024

Fakultas Keislaman UTM Bekali Asatidz-Asatidzah PP. Raudlatul Muta’allimin Al-Aziziyah 2 dengan Ilmu Investasi Keuangan Cerdas

AkhbarUTM - Suasana cerah pagi hari di Pondok Pesantren Raudlatul Muta’allimin Al-Aziziyah 2, Desa Sebaneh, Kecamatan Bancaran, Kabupaten Bangkalan, menjadi saksi terlaksananya kegiatan pengabdian masyarakat (Abdimas) oleh Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo Madura. Acara ini menghadirkan kolaborasi apik antara para dosen, Ketua Lembaga Amil Zakat (LAZ) Sidogiri, para asatidz dan asatidzah, serta pengurus kamar pondok pesantren. Kegiatan yang bertujuan untuk membekali peserta dengan pengetahuan pengelolaan keuangan syariah ini, sejak awal, sudah menumbuhkan antusiasme besar di kalangan peserta. Namun, di balik keberhasilan tersebut, terselip sebuah kisah menarik yang nyaris menggagalkan seluruh rencana Abdimas ini.

Persiapan Abdimas awalnya difokuskan di Yayasan Pendidikan dan Sosial Kholqi (YAKHOLQI), Jaddih, Socah, Bangkalan. Namun, miskomunikasi antara tim Abdimas dengan pihak pengasuh yayasan, yang juga Ketua LAZ Sidogiri, KH Ghofir, menyebabkan kebingungan mengenai waktu pelaksanaan. Dalam undangan resmi, tertulis bahwa kegiatan berlangsung pada Minggu, 14 November 2024, padahal seharusnya Kamis 14 Novenber 2024. Namun, ketua LAZ Sidogiri dan masyarakat setempat lebih terfokus pada hari Minggu, tanpa menyadari kesalahan tanggal. Ketika tim Abdimas tiba di lokasi, suasana sepi, hanya anak-anak TK dan PAUD yang sedang bersekolah. Situasi tersebut memaksa panitia untuk memikirkan alternatif cepat agar kegiatan tetap berjalan sesuai tujuan.

Dengan sigap, tim Abdimas berkoordinasi ulang dengan ketua LAZ Sidogiri, beliau menawarkan alternatif pelaksanaan di Pondok Pesantren Raudlatul Muta’allimin Al-Aziziyah 2. Tim abdimas setuju dengan tawaran Ketua LAZ Sidogiri, beliau akhirnya menghubungi pengasuh Pesantren Raudlatul Muta’allimin Al-Aziziyah 2, dan alhamdulillah pengasuh menyambut gembira dan siap menyediakan tempat serta peserta dari para asatidz dan pengurus pondok. Akhirnya, Meskipun perubahan ini mendadak, dukungan dari pengasuh dan pengurus pondok sangat membantu kelancaran acara. Pengasuh pondok, KH Sholahuddin, memberikan izin penuh dan bahkan turut menyambut rombongan tim Abdimas. “Kesalahan komunikasi ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Yang terpenting adalah niat baik dari kegiatan ini tidak hilang,” ungkapnya dengan penuh semangat.

Waktu berjalan dengan cepat, acara abdimas pun segera dimulai. Acara dipimpin oleh MC dari Tim Abdimas, Bapak Nasrullah, S.E.I., M.E. setelah pembukaan dengan surat Al-Fatihah, acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, sambutan pertama mewakili pimpinan Fakultas Keislaman yang disampaiakn oleh Bapak Muttaqin Choiri, S.H.I., M.H.I. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pengelolaan keuangan bagi para asatidz dan asatidzah. Ia menggarisbawahi pentingnya investasi sebagai solusi menghindari pola konsumtif. “Ilmu yang akan disampaikan hari ini tidak hanya bermanfaat secara teoritis, tetapi dapat langsung dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Mari jadikan kesempatan ini sebagai momentum untuk berubah ke arah yang lebih baik,” ujar Bapak Muttaqin dengan penuh keyakinan. Sambutan ini mendapat tanggapan positif dari para peserta, yang menunjukkan antusiasme mereka untuk belajar lebih dalam.

Sambutan kedua disampaiakn oleh Ketua LAZ Sidogiri, KH Ghofir, dalam sambutannya, beliau turut memberikan pandangan terkait peran lembaga zakat dalam mendukung perekonomian umat. Ia menjelaskan bagaimana zakat yang dikelola dengan baik mampu memberikan dampak langsung pada mustahik, termasuk guru ngaji dan mahasiswa. “Dana zakat tidak hanya untuk konsumsi jangka pendek, tetapi juga harus diarahkan untuk membangun kapasitas penerima zakat agar lebih mandiri,” katanya. Pernyataan ini menjadi pengantar yang relevan untuk materi pengelolaan keuangan syariah, yang menjadi tema utama kegiatan Abdimas kali ini. Doa penutup acara pembukaan dibawakan oleh Pengasuh Pesantren Raudlatul Muta’allimin Al-Aziziyah 2, yaitu KH. Ubadirurrahman Abdul Latief.

Setelah sesi pembukaan, acara dilanjutkan dengan materi utama yang disampaikan oleh Bapak Budi Susetyo, S.E.I., M.E. dengan Bapak Ahmad Makhtum, S.E.I., M.E.I sebagai moderator. Dalam prolognya, Bapak Ahmad Makhtum menekankan pentingnya kebiasaan mencatat pemasukan dan pengeluaran sebagai langkah awal dalam pengelolaan keuangan. "Tanpa pencatatan yang baik, mustahil kita dapat mengontrol keuangan kita," tegasnya. Pernyataan ini membuka wawasan peserta, yang mayoritas mengaku belum terbiasa melakukan pencatatan secara disiplin. Materi ini menjadi dasar untuk memahami strategi pengelolaan aset yang lebih kompleks.

Bapak Budi Susetyo dalam materinya memaparkan berbagai strategi investasi berbasis syariah yang sesuai dengan kebutuhan peserta. Mulai dari produk reksadana syariah, sukuk, hingga saham syariah, ia menjelaskan manfaat dan risikonya dengan bahasa yang sederhana namun mendalam. Tak lupa, ia juga mengajarkan cara memulai investasi dengan modal kecil melalui aplikasi ponsel. “Teknologi sudah memudahkan kita untuk berinvestasi. Yang diperlukan hanyalah niat dan pemahaman yang benar,” katanya. Peserta terlihat antusias, banyak yang mulai mencatat poin-poin penting untuk dipraktikkan.

Para asatidz dan asatidzah yang hadir mengaku kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi sehari-hari. Salah satu peserta, Ustazah Laila, menyatakan bahwa ilmu ini memberikan perspektif baru dalam memanfaatkan gaji yang selama ini hanya digunakan untuk kebutuhan konsumtif. “Sekarang saya tahu bahwa investasi itu penting, bahkan untuk kita yang penghasilannya tidak besar,” ujarnya. Respon positif seperti ini menunjukkan bahwa Abdimas tidak hanya sekadar acara seremonial, tetapi benar-benar berdampak pada kehidupan peserta.

Namun, tidak semua peserta langsung memahami konsep investasi yang diajarkan. Beberapa di antaranya mengaku masih bingung dengan istilah-istilah teknis, seperti reksadana atau sukuk. Menanggapi hal ini, tim Abdimas berkomitmen untuk menyediakan sesi konsultasi lanjutan secara daring. “Kami ingin memastikan bahwa ilmu yang kami sampaikan benar-benar dipahami dan diaplikasikan,” ujar Ahmad Makhtum. Pendekatan ini menunjukkan bahwa Abdimas tidak hanya berorientasi pada hasil jangka pendek, tetapi juga memberikan dukungan berkelanjutan.

Acara ditutup dengan doa bersama dan pesan dari KH Sholahuddin, yang berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut. “Ilmu yang disampaikan hari ini adalah bagian dari ibadah. Semoga kita semua dapat mengamalkannya demi kebaikan umat,” tuturnya. Di tengah senja yang mulai turun, suasana haru dan semangat menyelimuti seluruh peserta. Abdimas kali ini bukan hanya sekadar kegiatan, tetapi menjadi pengalaman berharga yang memperkuat sinergi antara akademisi dan masyarakat pesantren dalam membangun masa depan yang lebih baik. 

Kamis, 14 November 2024

KSPM GIS FKIS UTM Kunjungi PT. MNC Sekuritas dan IDX Bursa Efek Indonesia


AkhbarUTM - Galeri Investasi Syariah (GIS) Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo Madura (UTM)  melakukan kunjungan perusahaan (company visit) ke PT. MNC Sekuritas Cabang Surabaya dan IDX Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur pada Rabu, 13 November 2024. Acara ini mengangkat tema "Perkuat Harmonisasi Kolaborasi dan Kemitraan Mewujudkan Keberlanjutan", dengan tujuan memperkuat kerjasama antara ketiga institusi.

Syarifuddin, Direktur Utama GIS FKIS UTM, menekankan pentingnya acara ini dalam menjaga harmonisasi dan meningkatkan semangat mahasiswa. "Kunjungan ini sangat penting untuk menjaga kerjasama dengan GIS FKIS UTM. Acara ini juga bisa memberikan pencerahan baru, terutama bagi pengurus, untuk lebih semangat dalam memberikan ilmu pasar modal syariah kepada mahasiswa melalui KSPM GIS FKIS," ujarnya. 

Lina Rosita, Branch Manager PT. MNC Sekuritas Cabang Surabaya, mendorong mahasiswa untuk aktif dalam menjalankan fungsi KSPM GIS FKIS. "Saya berharap KSPM GIS FKIS ini harus aktif, karena dari kalianlah teman-teman bisa tahu mengenai pasar modal syariah. Bagi yang sudah berpengalaman di investasi atau trading, jangan lupa berbagi ilmunya kepada yang lain. Di era sekarang, kemampuan finansial sangat penting, terutama bagi kalian sebagai mahasiswa untuk mencapai kemandirian," ucapnya.

Lina juga menekankan pentingnya membangun relasi. "Bagi adik-adik mahasiswa, sekarang sangat penting menjalin relasi di mana pun kalian berada. Program ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara MNC Securities dengan GIS FKIS, dan juga antar KSPM. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, siapa tahu dengan adanya relasi ini, ada yang bisa memudahkan temannya ketika mencari pekerjaan," tambahnya.

Hafiz Fitradiansyah, Staff Kantor Perwakilan BEI Jawa Timur, berbagi pengalaman dan arahan dalam berinvestasi. "Teman-teman, jika ingin berinvestasi, pilihlah sesuai dengan kebutuhan diri kalian, karena setiap orang berbeda. Jika ingin memilih saham yang bagus, pilihlah sesuai kebutuhan, apakah yang dibutuhkan bulanan, tahunan, atau harian. Saya harap melalui edukasi dari IDX ini, teman-teman bisa mengimplementasikan apa yang sudah saya sampaikan. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, dan semoga dengan adanya sharing pengetahuan ini, teman-teman bisa lebih baik kehidupannya ke depan," pesannya.


Rabu, 13 November 2024

Program Studi Hukum Bisnis Syariah Fakultas Keislaman Gelar Pelatihan Paralegal Bersertifikat


AkhbarUTM - Dalam upaya meningkatkan kompetensi dan kualifikasi mahasiswa Program Studi Hukum Bisnis Syariah, Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo Madura menyelenggarakan Pelatihan Paralegal Bersertifikat. Program ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan keahlian hukum praktis, mempersiapkan mereka untuk karir di bidang hukum ekonomi syariah.

Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 13 hingga 15 November 2024, di Aula RKBC lantai 3 Fakultas Keislaman, berfokus pada peran paralegal dalam bidang hukum. Paralegal berperan penting dalam mendukung advokat dan firma hukum dengan menangani tugas-tugas administratif dan penelitian. Meskipun mereka tidak berwenang memberikan nasihat hukum atau mewakili klien di pengadilan, mereka membantu advokat dalam berbagai tugas seperti penelitian hukum, penyusunan dokumen, pengelolaan kasus, wawancara klien, dan pengumpulan fakta.

Menyadari bahwa lulusan Program Studi Hukum Bisnis Syariah tidak bisa langsung berpraktik sebagai advokat, Dekan Fakultas Keislaman, Shofiyun Nahidloh, S.Ag., M.HI, menekankan pentingnya pelatihan ini dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan khusus. Pelatihan ini selaras dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) untuk mendapatkan gelar non-akademik "Certified Paralegal on Legal Aid" (CPLA).

Untuk memenuhi persyaratan tersebut, Fakultas Keislaman menjalin kerjasama dengan Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LKBH) di IAIN Madura, yang dipimpin oleh Abd. Muni. Kemitraan ini memanfaatkan keahlian Pusat Studi Konsultasi Bantuan Hukum dan Syariah (PSKBHS) Fakultas Keislaman, yang telah diakreditasi sebagai lembaga bantuan hukum berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-5.HN.04.03 Tahun 2024. Kerjasama ini memastikan program tersebut sesuai dengan standar BPHN.

Dr. Adiyono, Direktur PSKBHS, berharap bahwa pelatihan di masa depan akan meluas ke masyarakat umum, seperti perangkat desa.

Moh. Karim, koordinator pelatihan, menyoroti partisipasi aktif 100 mahasiswa yang bersemangat untuk mengembangkan keahlian mereka dalam advokasi hukum dan syariah. Program ini meliputi kuliah dari para ahli dari berbagai institusi, termasuk BPHN, Kementerian Hukum dan HAM, profesi hukum, dan akademisi. Peserta juga akan terlibat dalam pengalaman praktis di lapangan melalui organisasi bantuan hukum selama tiga bulan untuk menyelesaikan proses sertifikasi.

Muttaqin Choiri, koordinator Program Studi Hukum Bisnis Syariah, menyampaikan ucapan terima kasih kepada panitia penyelenggara atas kerja keras mereka dan menekankan pentingnya komitmen mahasiswa untuk menyelesaikan pelatihan. Ia juga menekankan bahwa program serupa yang ditawarkan oleh departemen lain seringkali berbiaya mahal, membuat kesempatan ini sangat berharga.

Program pelatihan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi paralegal bersertifikat, memberikan fondasi yang kuat untuk karir hukum mereka di masa depan.

Kamis, 07 November 2024

Fakultas Keislaman UTM Gelar Visiting Professor Internasional untuk Wujudkan Visi Go Internasional


AkhbarUTM - Demi mencapai salah satu visi dan misinya, yaitu "FKIS Go Internasional," Fakultas Keislaman (FKIS) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menghadirkan Prof. Dr. Khodijah Binti Mohd Khambali dari University Malaya Malaysia sebagai Visiting Professor Internasional.  Acara ini  merupakan langkah awal untuk memperkuat kolaborasi dengan pihak-pihak di Malaysia dan meningkatkan reputasi internasional FKIS. Acara tersebut digelar di Gedung Rektorat lantai 5 pada tanggal 7 Oktober 2024 dan dihadiri oleh pimpinan dekanat, dosen, dan para ketua organisasi mahasiswa.

 

Visiting Professor (Dosen Tamu) merupakan program internasionalisasi perguruan tinggi yang bertujuan menghadirkan Dosen Tamu dari Universitas luar negeri. Program Visiting Professor menjadi upaya penting dalam meningkatkan kinerja aspek-aspek penting dalam pemeringkatan perguruan tinggi di dunia. Aspek tersebut meliputi reputasi akademik, reputasi pemberi kerja, perbandingan dosen atau mahasiswa, riset dan publikasi, hingga internasionalisasi.

 

Kali ini, Fakultas Keislaman mengundang professor dari University Malaya Malaysia yang ahli di bidang Zakat dan Infaq guna mewujudkan Zakat dan Infaq yang dapat membawa kesejahteraan bagi umat manusia. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memperkuat kolaborasi dengan University Malaya. Dengan adanya kolaborasi ini, FKIS dapat melakukan berbagai kegiatan internasional, seperti kolaborasi riset, pengabdian internasional, dan kolaborasi bidang akademik.

 

Dalam sambutannya, Dekan FKIS, Ibu Shofiyun Nahidloh S.Ag. M.H.I, berharap kegiatan ini dapat mengkaji beberapa tema riset yang sesuai dengan perhatian masyarakat, dengan keahlian dari masing-masing dosen, baik dari bidang Hukum Bisnis Syariah maupun Ekonomi Syariah,  tentang zakat dan wakaf. "Mudah-mudahan informasi yang disampaikan oleh Prof. Dr. Khodijah Binti Mohd Khambali sebagai Ketua Pusat Studi Peradaban dapat bermanfaat dan berkah bagi kita semua," ujar Dekan.


Dekan FKIS juga menyampaikan harapannya, "Semoga dapat berkolaborasi dengan University Malaya Malaysia, bisa melaksanakan kolaborasi riset, pengabdian internasional, dan kolaborasi bidang akademik."