Selasa, 21 Mei 2019

Aliansi Keluarga Himpunan HBS



Akhbar UTM-Bangkalan, Himpunan Mahasiswa Hukum Bisnis Syari’ah adakan silaturahmi dan temu kangen keluarga besar Himahisya, yang mana acara tersebut di hadiri oleh Galuh Widtya Qomaro, S.H.I, M.H.I. selaku pembimbing HMP dan  Khoirun Nasik, S.H.I., M.H.I. sedangkan para pimpinan Fakultas keislaman berhalangan hadir, serta di hadiri pengurus Himahisya dari angkatan 2017 hingga 2019. Acara diadakan di Gedung Aula RKB-C. (20/05/2019)

Acara aliansi himpunan HBS diagendakan sudah lama, namun akhirnya bisa terlaksana dengan musyawarah para aliansi tersebut, yang disepakatai oleh ketua umum dari angkatan 2017-2019. Acara temu kangen ini dilaksanakan sekaligus Buka Bersama di bulan Ramadhan ini.

“Alhamdulillah apresiasi baik untuk acara silahturahmi  dan temu kangen aliansi keluarga himahisya dari angkatan 2017 sampai 2019 ini. Karena menurut saya acara ini adalah acara dengan momen berkumpulnya keluarga himahisya dari setiap angkatan dan dari situ bisa lebih mengenal dan menjalin rasa kekeluargaan lebih erat lagi. Dan juga tidak hanya berhenti kali ini saja acara silahturahmi atau sharing haring seperti ini.” Hal ini diungkapkan oleh Sulalatin selaku  alumni HMP 2018. 

Acara ini mendapat respon baik dari Khoirun Nasik, S.H.I., M.H.I selaku pemateri dalam acara “Membangun tiga generasi kemudian disambungkan menjadi satu ikatan itu akan menghadirkan kekuatan Allah karena janjinya Allah, Setiap ada orang yang rukun, ada yang bersatu maka energinya itu akan semakin kuat. Ibaratnya sapu lidi jika hanya satu tidak bisa digunakan untuk menyapu, tapi jika semua digabungkan bahkan bisa membersihkan sampah-sampah. Satu generasi itu tidak cukup untuk membangun HBS ini mengalami percepatan, maka dibutuhkan langkah-langkah seperti ini. Tapi kita tidak boleh lupa, ini harus memiliki tujuan bukan hanya bertemu saja. Dibalik ketemu itu ada agenda yang akan dibangun. Dengan begitu berarti tidak hanya cukup hanya pengurus saja, karena kekuatan HMP ada di tangan komting juga, maka kedepannya komting perlu dilibatkan juga.”

Tujuan dengan diadakan acara ini  “Tujuan awal karna kami ingin menyambung silahturahmi, alhamdulillah hal tersebut sudah terlaksana, dan yang paling penting disana nanti teman-teman tahu bahwa HMP atau Himahisya ini adalah rumah, jadi teman-teman karena ini adalah rumah kapan pun mereka pergi dimana pun mereka berada, ketika mereka pulang mereka bisa kembali ke rumah, artinya himahisya ini adalah rumah mereka, jadi ketika mereka sudah lulus, sukses dan lain sebagainya saya harapkan mereka tidak lupa dengan rumahnya mereka tetap menjaga dan merawat rumah himahisya ini.” Tutur Ahmad fauzi selaku Ketua Umum Himahisya 2017.

Selain silahturahmi dan temu kangen, dalam acara tersebut juga diagendakan untuk menabur cinta dalam organisasi.  Acara ini bukan semata mata hanya untuk berkumpulnya para alumni HMP ataupun pengurus Himahisya 2019, tetapi acara ini diadakan untuk mempererat tali silahturahmi dan solidaritas . Acara ditutup dengan Bukber, foto bersama, serta pembagian SK.Yuni_Noviyanti/04/HBS.


Label: ,

Senin, 20 Mei 2019

Indahnya Berbagi Di Milad Pertama



Akhbar-UTM, Minggu (19/05/2019) UKM-F LPM Al-Akhbar Fakultas Keislaman mengadakan acara milad yang lahir pada tanggal 10 Mei 2018. Acara ini bertempat di aula RKBC. Untuk pagi harinya, melaksanakan khotmil Qur’an dari anggota LPM sendiri yang dibagi tiap juznya. Acara ini dihadiri oleh bapak Ahmad Mus’if, S.H.I., M.A yang sekaligus membuka acara milad tersebut. Sedangkan para pimpinan Fakultas Keislama berhalangan  hadir. serta Dihadiri oleh DPO LPM Al-Akhbar.

Acara milad ini juga turut mengundang Yayasan anak yatim “Darun Najjah” Kamal.  Acara milad ini merupakan milad pertama UKMF Al-Akhbar Fakultas Keislaman. Yang terdpat 5 agenda, yaitu khotmil Qur’an, opening milad ke-1, santunan anak yatim “Darun Najjah”, kultum ramadhan, dan buka bersama.

Milad ke-1 2019 ini mengangkat tema “Menebar Keberkahan Menyambut Hari Lahir LPM Di Bulan Suci Ramadhan”.  “Kebetulan saya sendiri yang mengusung tema tersebut, karena milad LPM ini bertepatan di bulan suci Ramadhan dan harapannya LPM menebar keberkahan, membawa manfaat bagi sesama. Di dalam agenda tersebut kan ada santunan anak yatim dan itu salah satunya menebar keberkahan, saling berbagi untuk sesama”. Hal ini diungkapkan oleh Siti Eniyatul Uyun selaku Ketua Pelaksana acara Milad tersebut. “Acara milad LPM ini Alhamdulillah lancar, untuk prepare nya sendiri kurang lebih H-2 minggu. Setelah itu kita ada beberapa kali turun ke lapangan untuk penggalangan dana. Semoga LPM kedepannya lebih baik lagi, bisa terus berkarya dan sukses” tambahnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Fitri Handayani selaku Ketua Umum UKMF LPM Al-Akhbar periode 2019/2020, “Acara milad ini sangat bagus, karena banyak manfaat dan keberkahannya juga. Karena di bulan suci ramadhan ini merupakan bulan yang penuh berkah, ampunan dan kasih sayang. Dan alhamdulillah acara ini berjalan lancar, meski dari pimpinan belum bisa hadir. Meskipun ada sedikit kendala, tapi alhamdulillah sukses”. Selain itu, Fitri Handayani juga menyampaikan harapannya “Harapan saya semoga di harlah LPM Al-Akhbar yang pertama dan bertepatan di bulan suci ramadhan ini semoga LPM Al-Akhbar Fakultas Keislaman semakin berkah, jaya, dimudahkan kesulitan-kesulitannya. Dan semoga kepengurusan LPM tambah semangat, semakin kompak, dan erat kekeluargaannya di LPM ini. Dan tak lupa semoga LPM sendiri disayangi semua mahasiswa”.Rinda/hbs/4C



Label:

Sabtu, 18 Mei 2019

Aliansi antara Pimpinan dan Mahasiwa Berakhir perdamaian



AkhbarUTM-Bangkalan, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keislaman devisi Advokasi adakan audiensi antara mahasiawa FKIS dengan pimpinan FKIS. Acara ini di hadiri oleh Shofiyun Nahidloh, S.Ag., M.HI selaku Dekan FKIS, Lailatul Qadariyah, S.HI selaku Wakil Dekan 1, Abdurrahman selaku Wakil dekan 3, dan anggota Kasubag serta perwakilan mahasiswa dari setiap ormawa. Acara ini berlangsung pada hari Jum’at pukul 14.00 hingga 16.30 yang bertempat di Gedung Aula RKB-C. (17/05/2019).

Aliansi mahasiswa fakultas keislaman ini membahas beberapa hal yaitu mengenai kontrak kuliah, belum adanya perbaikan Fasilitas gedung RKB-C, Penerimaan Mahasiswa, dana Dipa, dan lain sebagainya.

Yang pertama mengenai  kontrak kuliah ,sebelumnya terdapat kesepakatan antara dosen dan mahasiswa terkait sistem pembelajaran atau peraturan dalam perkuliahan tiap mata kuliah, dimana salah satunya adalah kesepakatan perihal keterlambatan dosen dan mahasiswa dengan toleransi 15 menit hingga 30 menit. Namun pada kenyataannya terdapat beberapa dosen yang tidak sesuai dengan kesepakatan kontrak kuliah tersebut, mulai dari keterlambatan konfirmasi, mengganti jam kuliah sesuai kehendak dosen, hingga absen dalam perkuliahan dalam waktu yang cukup lama yang mana hal ini sangat merugikan mahasiswa baik dari pesikologi maupun fisik.

Yang kedua, Belum adanya perbaikan fasilitas hingga saat ini yang akhirnya menghambat sistem perkuliahan mahasiswa, mulai dari banyaknya kursi yang rusak, lampu mati, rusaknya jendela, hingga belum meratanya tv pengganti proyektor. Dan juga masih tidak adanya kejelasan terkait keberadaan Sekretaris bersama atau sekber yang kemudian menghambat kinerja tiap-tiap ormawa di Fakultas Keislaman.

Yang ketiga, mengenai penerimaan mahasiswa baru. Terdapat pemberitahuan bahwa mahasiswa baru diwajibkan tinggal di asrama selama 1 tahun atau 2 semester, yang mana hal ini dikatakan akan ada 1 sks perkuliahan yang akan diajarkan kepada mahasiswa baru. Namun dalam realitanya selama 1 tahun menetap di asrama, para mahasiswa baru tidak menemukan 1 sks perkuliahan yang dimaksud, dikrenakan tidak adanya kejelasan terkait kegiatan perkuliahan yang berhubungan dengan asrama, dan jika kita tinjau kata wajib maka dapat dipastikan hal ini meliputi seluruh mahasiswa baru Fakultas keislaman, yang mana terdapat data jumlah mahasiswa baru dan kuota penghuni asrama Universitas Trunojoyo Madura sehingga seluruh mahasiswa baru dapat sepenuhnya tertampung di asrama yang identik dengan pendidikan karakter yang mana sesuai dengan visi misi fakultas keislaman, namun realitanya asrama tidak dapat menyerap seluruh mahasiswa keislaman, dan dalam system pembelajarannya pun berkutat dengan kajian, serta praktik sholat jenazah, tayammum, mengaji, dan wudhu, dimana mahasiswa yang tidak tertampung di alihkan kepada pondok pesantren di sekitar kampus UTM, yang mana mahasiswa yang ada dipondok pesantren tidak mendapatkan pembelajaran yang sama dengan mahasiswa asrama yang katanya akan berpengaruh pada IPK mahasiswa, setelah di telusuri oleh BEM FKIS permasalahan ini dikarenakan tidak adanya kejelasan atau kontrak kerja sama antara fakultas keislamn dengan pihak asrama, seperti yang telah dikonfirmasikan oleh pengurus pihak asrama dan BEM.

Muhammad Zaini selaku Ketua DPM FKIS bertanya “Semua mahasiswa FKIS wajib asrama selama 1 tahun cuma ada sedikit kesalahan sistem terkait matkul yang berkaitan dengan asrama seperti halnya matkul studi fiqih di HBS ada di semeter 1 dan di ES ada di semester 2 sehingga terkadang mahasiswa baru menganggapnya bahwa yang HBS di semester 1 dan yang ES cukup di semester 2 yang tinggal di asrama." 

Lailatul Qadariyah, S.HI., M.EI  menanggapi hal tersebut “Fakultas Keislaman ini, apakah menurut anda Cukup mata kuliah hanya dikelas? Apakah cukup hanya kurikulum? Kurikulim pun tidak cukup hanya dikelas, ada pratikumnya, Meskipun pratikum ini terus dilakukan perbaikan-perbaikan. Karena pendidikan islami ini tidak cukup dengan pembelajaran dikelas dan di kurikulum, pratikum. Maka disitu harus ada pembiasaan  dan lain sebagainya maka kita butuh partner yang bisa mencapai target ini, dan alhamdulillah kita kerjasama dengan asrama. Nah asrama ini didesain semi pesantren, dimana bisa mencetak mahasiswa berkarakter islami. Dan dosen-dosen FKIS pun banyak yang tinggal di asrama, sebagai penjagaan mereka. Di asrama ini terdapat mata kuliah 1 sks yang yang menjadi nilai mahasiswa dengan praktek. Mengenai masalah Nilai, mahasiswa yang tidak di asrama ,maka nilai 1 sks hilang dan nilai jadi berkurang. Jadi dosen bukan berarti mendiskriminasi mahasiswa. mengenai berbedaan kewajiban asrama prodi, mengapa seperti itu? Karena terdadapt mata kuliah yang bebeda-beda, dan dalam prodi ES terdapat matakuliah yang mana terdapat prakterk-praktek yang dilaksanakan dalam semester 2.”

Mengenai Asrama Dekan Fakultas Keislaman Shofiyun Nahidho, S.Ag., M.HI menaggapi “Sebenarnya kita mengadakan rapat kerja pertama kali bersama pengurus asrama pada tahun 2016 dan disitulah kita menyusun beberapa MOU jadi kalau semisal ada yang mengatakan tidak ada MOU itu tidak benar. Dan perihal bahawa mahasiswa yang tidak menemukan 1 sks yang diwajibkan asrama itu mungkin ada kesalahan sistem atau tidak adanya integrasi, bisa jadi program itu dengan mata kuliah tidak jalan, karena kita menetapkan program itu tidak secara otoriter tapi dengan hasil rapat. Karena kami mewajibkan mahasiswa kami untuk asrama dan ternyata asrama tidak bisa menampung keseluruhan mahasiswa kami, maka berdasarkan hasil rapat, kami mengadakan kerja sama dengan pondok yang berada disekitar kampus. Dan  di rapat itu sudah ada penanggungjawabnya, dan kami memberikan form penilaian itu sama pada form penilaian di asrama. Dan jika itu tidak sesuai dengan realisasinya, maka kami tidak akan melanjutkan kerja sama itu.” Ujarnya.

Berbagai masalah di FKIS yang audiensikan telah ditanggapai oleh para pimpinan, terutama mengani asrama. Dan Mengenai Keuangan telah di tanggapi oleh pihak Kasubag, karena masalah keuangan tidak dapat diselesaikan, maka akan dilaksanakan kajian mengenai hal tersebut yang akan diadakan dalam waktu dekat ini.

“Dari pihak kita sendiri devisi advokasi masih belom puas karena masih banyak hal yang sedikit melenceng dari pembahasan, setelah ini kita konfirmasi lagi karena banyaknya simpang siur mengenai LPJ 2018 yang tidak boleh dilihat karena kata nya bukan rana dari Badan Eksekutif Mahasiswa. Sebenarnya kita disini tidak ingin memojokkan dan juga tidak ingin dipojokkkan, disini kita hanya  meluruskan apa yang tidak lurus. Harapannya kita disini demi peningkatan kualitas mahasiswa fakultas keislaman. Kendala-kendala yang menghalangi mahasiswa fakultas keislaman untuk berpotensi memajukan fakultas, itu yang kita tangani.” Ujar Raudiatuz Zahra selaku CO devisi Advokasi.

Dengan dilaksanakan Aliansi ini maka kesalahpahaman yang terjadi antara pimpinan dan mahasiswa sedikit terjawab.



Label:

Rabu, 15 Mei 2019

Kemeriahan Milad Ke-5 Fakultas Keislaman


Akhbar-UTM, Rabu (15/05/19) Pagi hingga sore mahasiswa beserta dosen Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo Madura mengadakan Milad ke-5 yang lahir pada tanggal 15 Mei 2014. Acara pembukaan MILAD dilaksankan di Gedung Pertemuan UTM, yang dimulai pukul 08.00 hingga maghrib. Namun untuk pelaksanaan Khotmil Qurannya sendiri di RKB-C. 

Milad ke-5 2019 mengangkat tema “Panca Keberkahan” maksudnya adalah dari kata panca artinya lima, di mana milad ke-5 FKIS keberkahan suatu output yang ingin dihasilkan dari acara tersebut, serta bertepatan pada bulan Ramadhan. Acara dilaksanakan bukan sebatas merayakan acara milad saja akan tetapi dengan acara tersebut mahasiswa dan dosen-dosen menui keberkahan.

Acara milad ini adalah murni acara Fakultas yang bermitra dengan BEM. Untuk kepanitiaan diambil dari pengurus BEM dan beberapa penanggungjawab dari dosen.

Dalam milad terdapat lima agenda yaitu Khotmil Quran, FKIS Bersolawat, Kalam Ramadhan,  Openeing Milad ke-5, dan  Buka Bersama dengan Civitas Akademika. “Acara ke empat milad Opening Milad Fakultas Keislaman Ke-5 ini merupakan pembukaan saja dan juga memperingati hari milad sebenarnya milad FKIS pada tanggal 15 Mei, karena untuk gebyar acara milad itu sendiri akan dilaksakan pada bulan Oktober yang digabung dengan acara TRIF. Dengan dirayakannya Milad sesui Tanggal lahirnya agar semua mahasiswa itu tahu, karena mahasiswa itu jarang mengetahui hal tersebut.” Ujar Miftah selaku ketua pelaksana Milad FKIS.


Dengan diadakan Khotmil Qur’an dan acara sholawat bersama di Gedung Pertemuan, respon salah satu mahasiswi, “Menurut saya bagus dalam acara milad FKIS ke-5 ini mengadakan Khotmil Quran bersama. acara Milad ini terbilang sudah suskses karena banyak pula Mahasiswa yang berpartisipasi dalam memeriahkan acara ini, dilihat dari mahasiswa yang datang ke GP ini. dan juga sedikit tamban mungkin untuk acara pengumuman prestasi mahasiswa seharusnya pihak yang terkait dikonfirmasi terlebih dahulu, karena teman saya yang mendapat prestasi katanya tidak mendapat info hal itu.” ujar Sri Rizqi Amiliyah. 

Dalam acara ini Shofiyun Nahidloh, S.HI., M.H selaku dekan Fakultas Keislaman menyampaikan harapannya "Saya berharap Fakultas Keislaman bisa sejajar dengan fakultas lain, khususnya di lingkungan UTM pada umunya di lintas Perguruan Tinggi. Kalau pernah dilihat dari prestasi Mahasiswi kita pernah mendapat prestasi baik itu di Regional maupun Nasional kita pernah, artinya Pergurun Tinggi di luar sana mengenal UTM itu karena Fakultas Keislaman. Karena Fakultas Keislaman pernah menjuarai Bahasa Arab di Universitas Islam Sains Malaysia, dari hal itu UISM mengenal UTM melalui Keislaman. Dan juga harapan saya fakultas ini dapat  mewujudkan visi dan misi yang menjadi harapan masyarakAt Madura khususnya  dan masyarakat Islam umumnya." 

Dalam pelaksanaannya terdapat kendala  sebagaimana yg disampaikan oleh Miftah “Untuk Kendala sendiri hanya sebatas penempatan tempat saja, karena pertama kita ingin melaksanakan pada tanggal 22 Mei 2019, namun karena saya sudah sedikit menyurvei mahasiswa ternyata banyak mahasiswa banyak yang selesai mata kuliahnya pada tanggal tersebut. Jadi untuk mengantisipasi hal itu maka kita melakukan obsi kedua yaitu dimajukan pada tanggal 15 Mei sesui dengan hari lahirnya fakultas itu sendiri.”

Usai menggelar acara semua civitas akademika Fakultas Keislaman berkomitmen untuk membangun fakultas lebih baik lagi.

Label: