Senin, 16 Agustus 2021

Pengumuman Artikel Terbaik Mahasiswa Baru Pada Acara IFO 2021, Cek !

 Islamic Faculty Orientation atau IFO telah selesai yang dilaksanakan pada 5-7 Agustus. Panitia IFO telah mengumumkan artikel terbaik yang dibuat oleh Mahasiswa baru Fakultas Keislaman.

Berikut daftarnya :

Cindy Karunia Wati (Kel. Utsman Bin Affan)

Judul : Pudarnya Nilai Kesopanan yang Ada di Indonesia











Ni'mah Maulidiyah (Kel. Al-Fatih)

Judul : Implementasi Tertib, Santun Peduli Dikalangan Pemuda Masa Kini











Rani Eka Nur Oktavia (Kel. Ali Bin Abi Tholib)

Judul : Implementasi Karakter Terhadap Generasi Muda




Label:

Senin, 09 Agustus 2021

ORMAHISYA 2021 Mengangkat Tema “Mewujudkan Mahasiswa Yuris yang Berkarakter Dialogis dan Agamis”

 

Orientasi Mahasiswa Hukum Bisnis Syariah atau yang dikenal dengan sebutan ORMAHISYA tahun ini masih dilaksanakan secara virtual. Acara ini merupakan acara tahunan yang berkaitan dengan pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru terutama pada prodi Hukum Bisnis Syariah Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo Madura. ORMAHISYA ini berlangsung pada 9-11 Agustus 2021.

Pada ospek tahun ini tema yang diangkat oleh ORMAHISYA adalah “Mewujudkan Mahasiswa Yuris Yang Berkarakter Dialogis dan Agamis”. “Alasan terkait pengambilan tema tersebut adalah demi mewujudkan Mahasiswa yuris dimana Mahasiswa yang segalanya berlandaskan asas hukum akan tetapi tidak melupakan nilai-nilai keagamaan. Sehingga dengan adanya hal tersebut dapat berakibat menjadikan interaksi Mahasiswa baru entah dengan teman sendiri, maupun kepada dosen itu semakin baik,” ujar Farihin selaku Ketua pelaksana ORMAHISYA 2021.

“Untuk harapan, pastinya dengan terlaksananya ORMAHISYA kali ini dapat menjadikan Mahasiswa baru Hukum Bisnis Syariah dapat mengetahui lebih dalam mengenai prodi HBS itu sendiri,” tambahnya.

Pandemi yang tak kunjung henti menjadi hambatan acara-acara seperti ini. Panitia ORMAHISYA pada tahun ini telah melakukan pembenahan dengan bercermin dari acara ORMAHISYA tahun kemarin.

“Untuk ORMAHISYA di tahun ini sudah banyak sekali pembenahan dan peningkatan dari tahun sebelumnya, tetapi untuk kondisi kampus sekarang (pandemi) lebih parah dari tahun kemarin. Itu yang menjadi indikasi yang lebih menyulitkan kami untuk melaksanakan ORMAHISYA,” Ujar Kholid Romadhoni Ketua umum Himahisya.

Dengan dilaksanakannya acara ORMAHISYA ini semoga bisa menjadi langkah awal bagi Mahasiswa baru Hukum Bisnis Syariah untuk bisa mengenal lebih dalam seputar prodi Hukum Bisnis Syariah, dan juga bisa memberikan kontribusi untuk Hukum Bisnis Syariah nantinya.


Label:

Minggu, 08 Agustus 2021

Tanggapan Wadek II Atas Pernyataan Wadek III Soal Dana DIPA dan Anggaran Ospek

 

Pernyataan yang disampaikan Wadek III pada (06/08) soal dana DIPA dan anggaran untuk ospek menimbulkan permasalahan khususnya di lingkungan ormawa dan juga Fakultas. Pada penyampaian tersebut Wadek III mengatakan bahwa anggaran untuk ospek sebesar 1,5 juta yang dimana uang tersebut masih dibagi tiga kepada BEM dan dua HMP.

Bapak Mohamad Ali Hisyam, S.Ag., M.Ag.Phd selaku Wadek II bidang keuangan menanggapi dan menjelaskan lebih lanjut atas pernyataan Wadek III tentang anggaran untuk ospek. “Kegiatan PKK Maba yang rutin dilaksanakan setiap tahun ini tak luput dari perhatian pimpinan. Di saat yang sulit, program harus tetap berlangsung. Mau tidak mau harus memutar akal mencari solusi. Di lingkup FKIS, kami berinisatif memberikan talangan dari sebagian biaya operasional ormaba. Karena keterbatasan, tentu Fakultas tidak sanggup untuk meng-cover hingga 100 persen. Akhirnya kami memutuskan untuk menalangi sebagian saja. Di IFO kami sepakat memberikan 1,5 juta ditambah tanggungan fee untuk seorang pemateri eksternal, total menjadi 2,5 juta. Jadi tidak benar jika dana 1,5 itu harus dibagi ke BEM serta dua HMP. Kami tidak pernah memberikan statement dan informasi tersebut,” ujar Bapak Mohamad Ali Hisyam, S.Ag., M.Ag.Phd selaku Wadek II.

Pernyataan tersebut kemudian dibenarkan oleh Ali Widad selaku Gubernur FKIS. “Untuk anggaran yang saya terima itu 2,5 juta. 1 juta itu untuk pemateri dan 1,5 juta itu untuk kebutuhan diluar pemateri atau kebutuhan yang lain,” jelasnya,

Selanjutnya Bapak Dr. Abdur Rohman, S.Ag., M.EI selaku Wadek III menjelaskan bahwa sedikit ada salah paham. “Sedikit salah paham, karena saya baru buka informasi dari Pak Ali Hisyam itu setelah saya diwawancara,” tutur Bapak Dr. Abdur Rohman, S.Ag., M.EI selaku Wadek III.

Bapak Mohamad Ali Hisyam, S.Ag., M.Ag.Phd selaku Wadek II bidang keuangan juga sedikit menjelaskan ada faktor yang membuat uang DIPA 2021 belum cair, walaupun ini sebenarnya kewenangan pihak rektorat bukan kewenangan beliau.

“Hal yang bisa saya informasikan bahwa kondisi anggaran di UTM saat ini masih stagnan. Anggaran DIPA UTM tahun 2021 ini belum bisa dicairkan. Ini berlaku untuk semua Fakultas dan unit. Tidak terkecuali. Kenapa ini terjadi ? Ada sejumlah faktor namun bukan domain saya untuk menjelaskannya. Itu wilayah kewenangan pihak rektorat. Intinya, banyak aspek yang saling berkaitan dibalik peresmian dan pencairan anggaran institusi. Satu aspek saja ada yang belum clear akan dapat menghambat seluruh aspek yang lain. Fenomena ini pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Apalagi kondisi pandemi saat ini pastinya turut berpengaruh pada kebijakan dan efisiensi penganggaran bukan hanya di UTM namun di seluruh kampus dan semua sektor di Negara ini. Krisis ini bahkan bersifat mondial di seluruh Dunia. UTM mau tak mau harus beradaptasi dengan kondisi serba baru diberbagai sisi,” ujar Bapak Mohamad Ali Hisyam, S.Ag., M.Ag.Phd.

Selain anggaran untuk ospek Fakultas, Wadek II juga menjelaskan anggaran untuk ospek prodi. “Untuk kegiatan ormaba prodi juga tetap akan diupayakan untuk dicarikan solusi. Kami sedang mencari formulasi jalan keluar bersama pihak prodi agar ada keputusan bersama yang maslahah dan bisa melegakan semua pihak. Jadi mari tetap bersemangat dan saling bahu-membahu di tengah kondisi muram ini dengan kebersamaan, keprihatinan dan kesadaran yang sama,” tambahnya.

Label: ,

Jumat, 06 Agustus 2021

Uang DIPA Tak Kunjung Cair, Ini Tanggapan Wadek III

 

Hampir setengah periode kepengurusan ormawa FKIS periode 2021 berjalan uang DIPA tak kunjung cair, namun proker seluruh ormawa FKIS harus tetap berjalan. Bagi sebagian ormawa ini merupakan hal yang cukup sulit, karena beberapa ormawa terpaksa mencari cara lain agar mendapatkan uang dan bisa menjalankan proker. Pada (06/08/2021) Bapak Dr. Abdur Rohman, S.Ag., M.EI selaku Wadek III FKIS menyampaikan bahwa masalah keuangan itu sebenarnya kewenangan Wadek II.

“Baik pertama saya jawab dulu soal anggaran Fakultas, pada prinsipnya Bapak tidak punya kewenangan untuk menjawab, karena keuangan itu kewenangan Wadek II secara organisatoris. Terus terang saja Univ-pun belom turun juga. Jadi yang kerja itu BAK cari pinjaman untuk talangin dulu. Jadi tidak hanya di ranah Fakultas, tapi semuanya. Tapi insyaa allah dalam waktu dekat dari rapat kemarin,” ujar Bapak Dr. Abdur Rohman, S.Ag., M.EI selaku Wadek III FKIS.

Menurutnya, salah satu alasan uang DIPA lama adalah kondisi saat ini yang masih pandemi, PPKM dan juga harus merubah total RAB. “Dan kenapa lama ? karena RAB itu harus merubah total, jadi apa yang kita rencanakan sebelumnya ini gara-gara pandemi dan PPKM, semuanya harus berkiblat kesana. Jadi secara prinsip Bapak tidak punya kewenangan, tapi ikut menjelaskan sekilas saja. Jadi kalo Mahasiswa bertanya-tanya itu wajar. Jangankan Mahasiswa, semua seperti Prodi juga bertanya-tanya,” tambahnya.

Selain uang DIPA yang tak kunjung cair, sebagian ormawa juga memikirkan uang yang tidak cair untuk ospek Fakultas dan ospek Prodi. Dimana minggu ini merupakan minggu dimulainya ospek yang dimulai pada 5-7 Agustus 2021 untuk ospek Fakultas dan dilanjutkan ospek Prodi pada 9-11 Agustus 2021.

“Semua ikhlas, punya orientasi, semuanya butuh pengorbanan. Kalau kawan-kawan bilang ini sudah terlalu lama berkorban ya mudah-mudahan dicatat pahala sama yang diatas. Dari Bapak pribadi benar-benar terima kasih kepada semua ormawa, kalian ini ujung tombak Fakultas. Jadi tadi Bapak juga mau menangis kalau hanya 1,5 juta dan itu dibagi tiga, untuk BEM dan dua HMP. Bapak mau nangis tapi apa daya, mau tidak mau anak-anak juga harus ikhlas menerima, tapi prinsipnya akan diganti. Yang 1,5 juta insya allah cair, tadi juga udah rembukan sama Wadek II, katanya hari ini tapi Bapak gatau juga,” tutur Bapak Dr. Abdur Rohman, S.Ag., M.EI selaku Wadek III FKIS (06/08/2021).

“Bapak ini Wadek III punya anggaran 150 juta. 150 juta itu untuk kemahasiswaan, 75 juta untuk ormawa, sisanya kegiatan yang Bapak pegang, dan itu bisa jadi Bapak kasihkan ke HMP atau BEM yang kira-kira siap,” tambahnya.


Label: ,

Kamis, 05 Agustus 2021

IFO 2021 Mengangkat Tema “Aktualisasi Nilai-Nilai Keislaman Guna Mewujudkan Pemimpin Masa Depan Yang Bertaqwa, Berkontribusi, dan Menginspirasi”

 

Islamic Faculty Orientation atau yang dikenal IFO merupakan acara ospek Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo Madura. Ospek ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun demi menyambut Mahasiswa baru guna melakukan pengenalan kehidupan kampus. Acara ini atau yang biasa disebut dengan IFO berlangsung pada 5-7 Agustus 2021.

Pada tahun ini IFO mengangkat tema “Aktualisasi Nilai-Nilai Keislaman Guna Mewujudkan Pemimpin Masa Depan Yang Bertaqwa, Berkontribusi, dan Menginspirasi”.  Tentunya tema ini membutuhkan pemikiran yang matang bagaimana tujuan dan output yang akan dicapai pada pelaksanaan kali ini, selain itu tema kali ini juga mencakup keinginan dan harapan Fakultas dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi dan cita-cita Fakultas Keislaman. Alhamdulilah juga tema ini mendapatkan dukungan dari seluruh panitia dan alhamdulilah juga seluruh panitia bersama-sama mensukseskan harapan dari tema kali ini,” ujar Nila selaku ketua pelaksana IFO 2021

Peningkatan progres pada setiap detail pelaksanaan kegiatan IFO sangat diprioritaskan oleh panitia demi mensukseskan acara ini dengan sebaik-baiknya,  serta panitia pelaksana juga sudah menyiapkan plan b apabila terjadi kegagalan dalam kegiatannya dan selalu meningkatkan koordinasi baik setiap sie maupun antar sie, sejauh ini panitia pelaksana sudah bekerja dan melakukan yang terbaik.

Alhamdulillah saya selaku ketua pelaksana sudah menjalankan tupoksi sebagai ketua pelaksana, dengan tidak egois dan keterbukaan kepada setiap sie nya. Dan saya juga membuka selebar-lebarnya saran atau masukan bagi seluruh panitia pelaksana apabila terdapat hal-hal yang ingin disampaikan demi mensukseskan kegiatan ini. Saya  bersama panitia yang lain sudah berupaya untuk mendakwahkan nilai-nilai keislaman di tengah keadaan pandemi Covid-19 saat ini. Yang tidak kalah pentingnya adalah keinginan, semangat dan perjuangan dari Mahasiswa baru Fakultas Keislaman 2021,” tutur Nila selaku ketua pelaksana IFO 2021.

”Saya sangat amat terkesan terhadap semangat dan perjuangan Mahasiswa baru Fakultas Keislaman 2021 walaupun keadaan kembali memaksa untuk kembali pada mode mencari ilmu dalam jaringan. Pesan saya jangan minder menjadi Mahasiswa online sebab kalian sudah membuktikan bahwa kalian sudah bisa survive dan tentu semangat perjuangan kalian tidak kalah dengan angkatan yang sebelumnya,” tambahnya.

Dengan diadakannya IFO pada tahun ini semoga apa yang telah diharapkan panitia sesuai tema bisa menjadi ilmu baru untuk Mahasiswa baru, dan juga bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.


Label:

Rabu, 04 Agustus 2021

Adanya Miskoordinasi Pelaksanaan Ospek Prodi Antara Gubernur dengan Bupati

 

Ospek Prodi Ekonomi Syariah dan Hukum Bisnis Syariah harus mengalami kemunduran satu hari dari jadwal yang telah ditentukan diawal. Ospek Prodi yang seharusnya dilaksanakan pada 8,9,10 Agustus harus mundur satu hari menjadi tanggal 9,10,11 Agustus.

“Memang awalnya saya mendapat informasi dari Gubernur bahwa ospek prodi dilaksanakan tanggal 8,9,10 Agustus. Tetapi pada hari ini saya mendapat informasi bahwa ospek prodi harus diundur satu hari,” ujar Ahmad Bisri Maulana Ketua Himaesya 2021.

Mundurnya pelaksanaan ospek prodi ini disebabkan karena tanggal 8 merupakan hari minggu/libur, dimana sesuai peraturan “PELAKSANAAN PKKMB UTM UMUM” Pasal 6 dijelaskan bahwa pelaksanaan PKKMB dilaksanakan pada hari kerja. Terkait hal ini pun Ketua Himaesya memastikan lagi kepada Gubernur FKIS tentang pelaksanaan ospek dilaksanakan dihari libur.

“Saya juga memastikan lagi kepada Pak Gubernur Ali Widad untuk menanyakan apakah pelaksanaan ospek ini boleh dilaksanakan dihari libur atau tidak, dan jawaban beliau itu katanya boleh dan sudah dikonsultasi kepada Wadek 3” tutur Ahmad Bisri Maulana.

Diundurnya pelaksanaan ospek ini sedikit membuat bingung kepada salah satu panitia ospek prodi Ekonomi Syariah. “Jadi kita itu sudah menyebar undangan kepada pemateri untuk mengisi acara kita di tanggal 8, tetapi kita harus menghubungi ulang pemateri bahwa ada kemunduran sedikit pelaksanaan ospek ini, untungnya dari pemateri tidak masalah jika harus diundur satu hari. Dan juga yang jadi masalah itu kita panitia sudah menyebar pamflet H- di Instagram, nah itu yang jadi masalah,” ujar Abdul Shomat selaku ketua pelaksana ospek prodi Ekonomi Syariah 2021.

Adanya miskoordinasi ini membuat Ketua Komisi II DPM FKIS selaku bidang controling dan budgeting angkat bicara. “Terkait hal itu sudah kami kordinasikan dengan seluruh eksekutif dan pimpinan pun mengetahui hal itu,” ujar Moh. Ikromul Ghoits.

Ali Widad selaku Gubernur FKIS telah angkat bicara dan menjelaskan terkait adanya miskoordinasi ini. “Apanya yang belum jelas ? saya sudah komunikasi dengan Bupati, sudah ke pimpinan, itu hasil koordinasi dengan pimpinan, bukan hasil kebijakan saya,” tambahnya.

Meski kemunduran pelaksanaan ospek prodi ini membuat panitia ospek prodi Ekonomi Syariah kebingungan, berbeda dengan panitia ospek prodi Hukum Bisnis Syariah yang menurutnya ini tidak begitu menjadi masalah. “Nah kalo untuk undangan sendiri belum ada penyebaran secara langsung, jadi masih bisa di handle sih perkara pemunduran ini, tidak ada masalah,” ujar Kholid Romadhoni selaku Ketua Himahisya 2021.

Dengan adanya miskoordinasi ini semoga bisa menjadi evaluasi bagi panitia semua agar kejadian ini tidak terulang lagi di tahun yang akan datang. Dan semoga miskoordinasi ini tidak akan menjadi hambatan dalam berlangsungnya acara ospek prodi.


Label: