Jumat, 17 September 2021

FKIS Optimalkan Potensi Lokal Dengan Pengabdian Masyarakat


 

Fakultas Keislaman pada tahun ini memberikan kontribusinya kepada masyarakat sekitar, yaitu dengan melalui program pengabdian masyarakat. Kegiatan pada tahun ini dilaksanakan di Desa Kamal, Kabupaten Bangkalan (16/09) berkolaborasi bersama BEM FKIS serta  seluruh ormawa yang ada di FKIS.


Tujuan pelaksanaan diadakannya pengabdian masyarakat ini tentunya untuk memenuhi salah satu isi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni tentang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Jadi, melaksanakan pengabdian masyarakat itu sudah menjadi suatu kewajiban.


“Untuk konsep pengabdian masyarakat FKIS kali ini modelnya yaitu interaktif langsung terhadap masyarakat dan melakukan pendampingan langsung, sesuai dengan potensi yang ada. Dan korelasinya dengan keilmuan yang ada di Fakultas Keislaman, serta melakukan program yaitu diantaranya pendampingan pendirian koperasi syariah, pendampingan pengajuan sertifikasi halal pada produk makanan, pendampingan untuk manajemen masjid modern, pendampingan pendirian rumah wakaf atau program rumah wakaf, dan program hizbah,” tutur ibu Shofiyun Nahidloh, S.Ag., M.HI selaku Dekan Fakultas Keislaman pada (17/09).


Kurangnya optimalisasi pariwisata halal dan sertifikasi produk makanan halal menjadi kesulitan tersendiri bagi FKIS dalam menjalankan program ini. Faktor ini diakibatkan pandemic serta batasan-batasan tertentu yang dihadapi.


“Kemarin diadakan FGD atau serap aspirasi masyarakat jadi kita bisa mengevaluasi program pengabdian masyarakat kita yang sudah berjalan 2 tahun ini. Seluruh aspirasi sudah kami catat dan akan segera ditindak lanjuti,” tambahnya.


Terkait jadwal pelaksanaan yang telah disusun oleh panitia pengabdian masyarakat masih perlu disinkronkan dengan desa dan pimpinan desa. Kepala Bumdes Kamal menuturkan bahwa kegiatan ini sangat baik dan masyarakat kamal sangat membutuhkan kegiatan seperti ini.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh Fakultas Keislaman, karena kegiatan ini merupakan pengabdian kepada masyarakat dan kami memang sangat membutuhkan pendampingan dan juga edukasi berkaitan dengan bagaimana cara meningkatkan perekonomian desa dengan pengoptimalan koperasi Syariah di masjid-masjid Desa Kamal,” tuturnya.


“Adanya kegiatan yang dilaksanakan oleh Fakultas Keislaman ini sangat baik dan patuh dicontoh karena mensejahterakan masyarakat itu adalah tujuannya,” tambahnya.


Ali widad selaku Gubernur FKIS mengapresiasi dan senang akan kegiatan tersebut. “Pengabdian desa kali ini merangkul seluruh ormawa FKIS untuk berpartisipasi, kami juga sangat senang karena bisa ikut berproses bersama masyarakat dalam menjalankan tugas selaku mahasiswa yaitu dengan turun ke masyarakat melalui acara ini. Untuk program selanjutnya masih dalam tahap proses, banyak program yang diusulkan oleh masyarakat dalam FGD tadi dan itu masih perlu tahap lanjutan dari ormawa dan panitia acara,” ujarnya.


“Harapannya agar acara ini bisa berlanjut dan melibatkan ormawa juga, agar mampu menjalankan Tri Fungsi mahasiswa melalui acara tersebut. Bina desa menjadi salah satu peluang mahasiswa untuk berproses,” lanjutnya.


Dekan Fakultas Keislaman memberi harapan dari acara ini. “Harapan saya untuk kegiatan kali ini, dosen dan mahasiswa bersama-sama melakukan pengabdian langsung dengan memecahkan masalah yang ada di masyarakat serta mencarikan solusi. Mengoptimalkan potensi lokal yang ada di desa tersebut, dan semoga kegiatan pada kali ini dapat terlaksana sesuai apa yang telah kita rencanakan,” harap ibu Shofiyun Nahidloh, S.Ag., M.HI.

Label: ,

Kamis, 09 September 2021

Persiapan FKIS Dalam Pembelajaran Tatap Muka

 

Pengaturan terkait kegiatan pembelajaran mengacu pada instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2021, pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan pada zona PPKM level 3 dapat dilakukan melalui pembelajaran tatap muka terbatas (PTM).

Dekan Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo Madura ibu Shofiyun Nahidloh, S.Ag., M.HI memaparkan bahwa akan ada rencana pembelajaran tatap muka. “Ada rencana pembelajaran tatap muka akan tetapi masih menunggu regulasi yang dikeluarkan oleh Universitas dengan melihat beberapa pertimbangan. Salah satunya yakni melihat apakah kondisi Bangkalan saat ini memungkinkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka atau tidak,” ujar ibu Shofiyun Nahidloh, S.Ag., M.HI selaku Dekan Fakultas Keislaman pada (06/09).

“Jika pembelajaran tatap muka dilaksanakan maka akan banyak sekali persiapan yang harus dilakukan. Seperti halnya sarana ruang belajar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yakni Universitas maupun Fakultas harus menyediakan handsanitizer diseluruh penjuru tempat, menyediakan tempat mencuci tangan, dan mewajibkan memakai masker kepada seluruh masyarakat kampus tanpa terkecuali serta tidak 100% meninggalkan pembelajaran online,” tambahnya.

Pembelajaran tatap muka bagi sebagian mahasiswa menjadi salah satu kelebihan dibanding kuliah tatap muka. Dimana dalam pembelajaran daring mahasiswa akan mendapat waktu lebih banyak untuk tetap produktif. Meskipun bagi sebagian mahasiswa pembelajaran daring menjadi kekurangan dan kurang optimal.

“Yang saya dapatkan ketika daring adalah efisiensi waktu dan efektivitas belajar. Pesan saya semoga teknologi yang telah dirasakan selama daring bisa diaplikasikan nanti ketika luring. Sistem pengumpulan kuliah berbasis teknologi,” tutur Siib Amir Ketua Angkatan Ekonomi Syariah 2020.

“Semoga lekas beradaptasi dan berkembang menjadi lebih produktif daripada sebelumnya,” tambah harapnya.


Label:

Rabu, 01 September 2021

Acara “DPM Menyapa” Menjadi Harapan Baru Bagi Mahasiswa FKIS

 


Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Keislaman 2021 adakan kegiatan “DPM Menyapa” guna menampung aspirasi mahasiswa FKIS. Kegiatan yang diadakan oleh DPM FKIS UTM kali ini mengangkat Tema sharing hearing "Lebih Dekat Dengan Mahasiswa". Kegiatan ini dilaksanakan pada (30/08) pukul 19.30 sampai selesai.

Sesuai yang dikatakan oleh Ketua DPM FKIS 2021. “Yang pertama sesuai dengan apa yang saya sampaikan bahwasanya berdasarkan AD/ART KM UTM di sana termaktub fungsi DPM yakni legislasi controlling, budgeting dan advokasi. Nah di situ kami ingin mengoptimalkan fungsi dibidang advokasi nya sebagai perwakilan mahasiswa, perpanjangan tangan mahasiswa dan penyambung lidah mahasiswa. Kedua kami juga bermaksud menyerap, menghimpun dan mengkaji terkait problem dan isu yang ada di Fakultas Keislaman baik yang berhubungan dengan fasilitas perkuliahan, ormawa, dosen pimpinan, dll. Yang mana nantinya akan kami kawal kepada pihak civitas akademika terkait,” ujar Anshor selaku ketua DPM FKIS 2021. 

“Dan juga yang namanya Dewan Perwakilan maka yang kita wakilkan harus mengenal kita. Karena ada Bahasa DPR harus dekat dengan rakyat dan DPM wajib dekat dengan mahasiswa. Untuk agenda reses sebenarnya dalam setiap periode itu ada, dan diperiode 21 ini serap aspirasi sudah kami lakukan diawal periode, dan untuk pertengahan periode ini sengaja kami kemas dengan kemasan baru yakni DPM menyapa,” lanjut ujarnya.

Untuk kegiatan ini tentu banyak menghasilkan pemikiran oleh mahasiswa baik angkatan lama ataupun angkatan baru, tentu acara ini juga menjadi harapan bagi mahasiswa FKIS.  Seperti salah satu pendapat oleh ketua UKM-F Seni Semar yang ada di FKIS.

“Acara DPM semalam itu merupakan acara yang baik untuk kedepannya dimana saat itu seluruh mahasiswa bisa menyampaikan aspirasi dan diserap oleh DPM-nya,” ujar Alim selaku ketua UKM-F Seni Semar.

Adapun selain itu banyak aspirasi yang diterima pada malam kegiatan itu seputar akademis, Fakultas, atau ranah internal dan eksternal lainnya. “Untuk acara tadi malam sangat bermanfaat sekali karena dengan adanya kegiatan tadi malam, saya dan seluruh teman-teman mahasiswa yang lain dapat menyampaikan keluhan yang teman-teman mahasiswa rasakan,” ujar Salfanil mahasiswa angkatan 21.

"Saya sangat respect sekali terhadap DPM, dan semoga acara yang dilaksanakan tadi malam bukan hanya formalitas tapi saya berharap bisa dibuktikan dengan tindakan,” lanjut Salfanil.

Komisi 3 DPM selaku penanggung jawab acara juga menyampaikan bahwa acara ini tidak hanya dilakukan sekali dua kali, dan aspirasi mahasiswa akan segera dieksekusi. “Semoga kedepannya kegiatan diserap aspirasi atau DPM menyapa ini tetap bisa dilaksanakan tidak hanya sekali dua kali.  Karena pendekatan emosional antara DPM dan Mahasiswa tentu dibutuhkan dan dapat dikegiatan ini. Yang mana aspirasinya akan kami kaji agar dieksekusi. Semoga kedepannya mahasiswa lebih berani untuk speak up dan berbicara,” ujar Farah selaku komisi 3 DPM FKIS.


Label: