Selasa, 29 Maret 2022

FKIS Pelopor UTM Wujudkan Zona Integritas, Berikut Alasannya

 


Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Fakultas Keislaman merupakan satu-satunya Fakultas yang ditunjuk langsung oleh Rektor untuk mewakili Universitas Trunojoyo Madura dalam kompetisi ZI (Zona Integritas) yang di adakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB). 



Peserta kompetisi ini berasal dari KEMENDIKBUD dan kementerian yang lain, selanjutnya akan ada penilaian final dari Kementerian PAN RB itu sendiri. Dari masing masing kementerian mengadakan seleksi tersendiri termasuk KEMENDIKBUD, dari beberapa elemen termasuk DIKTI diantaranya FKIS turut ikut dalam kompetisi zona integritas antar Perguruan Tinggi Negeri dalam lingkungan DIKTI, yang diusulkan oleh kementerian PAN RB pada edisi 2021. Kompetisi ini diadakan tiap tahun dan penghargaan dirilis serta diserahkan di hari anti korupsi pada bulan Desember.



Dan kemarin pada (28/03) Fakultas Keislaman mendapatkan piagam penghargaan atau apresiasi yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia untuk lembaga-lembaga di bawah naungan KEMENDIKBUD terutama DIKTI yang masuk seleksi zona integritas. Berdasarkan penilaian Tim Penilai Internal (TPI), FKIS berhasil mendapatkan nilai sebesar 90,68 .



Piagam tersebut menandakan bahwa FKIS lolos pada seleksi zona integritas tingkat KEMENDIKBUD yang selanjutnya diajukan kepada kementerian PAN RB sebagai penilai akhir. Dari 24 perguruan tinggi negeri yang lolos seleksi tingkat KEMENDIKBUD, hanya 5 perguruan tinggi negeri yang mendapatkan penghargaan layak disebut zona integritas bebas korupsi diantaranya Undip Semarang, UB, UGM, ITB, dan UI.


masukkan script iklan disini

Walaupun UTM tidak lolos diseleksi akhir, pada seleksi tingkat KEMENDIKBUD UTM menjadi peringkat ke-2 setelah UGM.


"Untuk tim sudah dibentuk berdasarkan butiran-butiran yang ada di LKE yaitu terdiri dari 6 pengungkit dan masing masing koordinatornya, di 2022 seharusnya sudah ada tim baru lagi karena ada wadek 2 yang baru sebagai koordinator tim Zona Integritas FKIS. Jika memang UTM dan FKIS tetap akan ikut melanjutkan kompetasi yang sudah dilaksanakan, di tahun 2022 FKIS dan UTM otomatis diikutkan kembali karena FKIS dan UTM lolos di tingkat seleksi KEMENDIKBUD dan jika FKIS tidak ikut tentunya sangat disayangkan. Dan jika menunjuk fakultas yang lain di UTM saya kira tidak sesiap FKIS karena mereka belum memulai apapun, sementara FKIS sudah memulai walaupun gagal, paling tidak sudah banyak hal yang diperbuat termasuk fasilitas, kesiapan dokumen dan lain lain, hanya tinggal mungkin penambahan diberbagai sektor yang dianggap lemah dan menjadi titik lemah koreksi tim penguji dari kementerian PAN RB tahun lalu," ujar bapak Ali Hisyam selaku koordinator ZI 2021.



FKIS juga perlu melakukan persiapan dalam pembentukan tim yang baru, baik recruitment anggota baru maupun mutasi di dalam tim atau yang lainnya. Serta catatan dari tim penilai kompetisi ZI kementerian PAN RB sudah berada di tangan Fakultas Keislaman dan tentu akan menjadi koreksi untuk peningkatan kualitas zona integritas di FKIS UTM 2022.


"Semoga tim FKIS bisa lebih optimal persiapannya dengan cara mempelajari hal-hal yang menjadi catatan kelemahan dan kekurangan menurut reviewer dari pihak KEMENPAN-RB. Untuk kemudian difollow up dalam bentuk pembenahan, pelengkapan dan pemutakhiran di sejumlah aspek. Yang terpenting menyongsong kompetisi dengan sikap dan kesadaran yang positif, soliditas yang saling melengkapi serta semangat dan motivasi yang kokoh dan konstruktif," tambah pak Ali Hisyam.

Label: , , ,

Senin, 28 Maret 2022

Regenerasi Kepengurusan, GIS Adakan MUSWA

 


Pengurus Galeri Investasi Syariah atau yang biasa disingkat dengan GIS telah menyelenggara kegiatan MUSWA, yang mana ini merupakan kegiatan rutin tiap tahun untuk pergantian pengurus atau  regenerasi pada periode 2022-2023. Kegiatan ini berlangsung di Laboratorium Keuangan, Fakultas Keislaman, Universitas Trunojoyo Madura. (27/03/22)


Galeri investasi Syariah ini juga merupakan wadah bagi mahasiswa Fakultas Keislaman dalam mempelajari tentang investasi syariah, pasar modal, hukum-hukumnya dan banyak lagi. Dan juga diharapkan dengan adanya MUSWA ini, kepemimpinan yang baru bisa lebih baik dan maju dari pada kepemimpinan sebelumnya.


“Kekurangan dari periode yang sebelumnya ini karena kita berjalan pada saat masa pandemi jadi sangat sulit untuk berkegiatan di dalam laboratorium tersebut dan untuk periode selanjutnya saya harap bisa lebih leluasa dan mempergunakan lab keuangan tersebut dengan sebaik-baiknya,” ujar Catur Guritno selaku ketua GIS periode 2021/2022.


Kurangnya rasa kekeluargaan dan kebersamaan juga kerap dikeluhkan oleh sebagian kecil anggota dari GIS ini sendiri. Juga spekulasi tentang kurangnya eksistensi dari GIS yang menjadikan banyak dari mahasiswa FKIS kekurangan edukasi tentang investasi syariah.


“Terobosannya dari kami masih menggunakan proker yang lama dan mungkin nanti juga akan menambah proker yang baru. Seperti proker kemarin ada sekolah pasar modal syariah yang diadakan setiap tengah periode, mungkin nanti kita juga akan mengadakan lagi dua kali bukan hanya satu kali supaya lebih dikenal oleh masyarakat luas,” ujar Muhammad Carlos Danil selaku ketua GIS periode 2022/2023.


Dengan diadakannya MUSWA GIS ini bapak Dahruji selaku Kepala Jurusan Fakultas Keislaman berharapan untuk ke depannya di kepengurusan yang baru, GIS menjadi lebih baik lagi. Berkaca dari kepengurusan GIS dulu pada tahun 2017 yang menjadi juara StockLab Jawa Timur dan diharapkan nanti ada prestasi-prestasi yang kemudian bisa dibanggakan di bawah kepemimpinan sekarang.


Label:

Rabu, 16 Maret 2022

FKIS Adakan Sosialisasi Ujian Komprehensif, Berikut Tanggapan Kajur


Sosialisasi Ujian Komprehensif adalah sosialisasi yang dikhususkan untuk mahasiswa semester 8, tetapi mahasiswa semester 6 juga di perbolehkan oleh mengikutinya. FKIS dalam mengadakan ujian tersebut memakai teknis yang berbeda dengan sebelumnya yang semula memakai model wawancara, dan setelah adanya covid maka dilakukan secara online. (16/03/2022)


"Keterlambatan informasi bukan dari pihak BEM, melainkan dari saya sendiri, akan tetapi untuk info pelaksanaan sudah di desain lama menjadi oleh kajur sebelumnya, cuman belum terealisasi dengan maksimal. Berkaitan dengan ujian magang jauh sebelumnya kita sudah tentukan tanggal 17, tetapi sepertinya tidak bisa dilaksanakan tanggal tersebut dan kepada teman-teman mahasiswa agar menunggu informasi lebih lanjut terkait ujian magang," ujar bapak Dahruji, S.E., M.EI selaku kepala jurusan FKIS. 


Mengenai ujian komprehensif ini juga dibagi menjadi 4 tahap, yang mana pada tiap tahap tersebut dijadwalkan di bulan yang berbeda-beda. Selengkapnya... http://fik.trunojoyo.ac.id/kalender-akademik-semester-genap-ta-2021-2022-fakultas-keislaman-universitas-trunojoyo-madura/


"Terkait sosialisasi ujian komprehensif, dari BEM menerima informasi secara dadakan. Dari BEM sendiri langsung menemui bapak Dahruji untuk mengklarifikasi terkait sosialisasi yang sangat dadakan dan alhamdulillah menemukan titik terang. Tes komprehensif tersebut dilaksanakan luring di RKBC akan tetapi pelaksanaan ujiannya tetap secara daring dimana hal tersebut banyak yang tidak memahaminya terkhusus mahasiswa FKIS," ujar Riki selalu ketua BEM. 


Bapak Dahruji juga menambahkan bahwa jika mahasiswa semester 6 merasa ujian komprehensif ini terlalu mendadak untuk tahap 1, diharapkan untuk mengikuti di tahap yang lain. Karena sebenarnya ujian ini diprioritaskan untuk mahasiswa angkatan 2018.


"Sosialisasi ini cukuplah sangat membantu bagi mahasiswa semester 6 yang beberapa semester kemarin melakukan pembelajaran secara daring. Meskipun kemarin mahasiswa semester 6 sedikit kebingungan apakah kita boleh mendaftar ujian kompre, dengan adanya sosialisasi ini informasinya bisa cukup jelas. Dan terkait mendadaknya sosialisasi ini, cukup mengejutkan, karena pada hari itu juga langsung dishare link zoom di grup angkatan. Sempat juga terpikir mau daftar ujian kompre apa tidak, karena takut nanti akan bersamaan dengan ujian magang. Meskipun sosialisasi ini terkesan mendadak tapi tidak apa-apa yang penting diadakan sosialisasi biar ada kejelasan informasinya," ujar Nadzifah mahasiswi FKIS semester 6.


Label:

Selasa, 15 Maret 2022

Arah Langkah Dari Sebuah Mimpi


Sebut saja Guntur, kemudian menyiapkan keperluannya untuk berangkat kuliah pagi itu, sebagai kebiasaan yang dia lakukan setiap hari sebangun dari tidurnya sebelum berangkat kuliah. Namun, aneh rasanya, sepagi itu langit masih diselimuti awan hitam, dan hal itu jarang Guntur jumpai dalam hidupnya. Sampai-sampai dia ragu melangkahkan kakinya, untuk memulai babak kehidupan barunya.


"Apakah langkahku akan terhenti hanya karena awan mendung?" pikir Guntur dalam benaknya.

Sesaat kemudian sinyal dari tetesan-tetesan air mulai berjatuhan, dan membuat Guntur semakin ragu untuk melanjutkan niatnya.

"Wahh... Kalo begini mending aku kembali tidur, lebih enak sepertinya."

Berniat kembali ke kamarnya, tiba-tiba bahunya merasa tersentuh oleh telapak tangan, yang entah darimana berasal. Dengan refleks Guntur langsung menoleh. 

 “Siapa itu?” tanya Guntur. 

Ternyata tidak ada orang sama sekali, semenit kemudian Guntur teringat pada temannya yang masih tertidur nyeyak dikamarnya. 

“Tadi itu… yang pasti bukan Ananta, ” berusaha meyakinkan dirinya.  

Sembari menunggu hujan reda, Guntur masih memikirkan apa yang terjadi barusan. Di tengah percakapan batinnya, terdengar panggilan setengah berteriak dari kamar sebelah, membuat Guntur seketika tersadar dari percapakannya sendiri. 

“Guntur… sekarang sudah pukul berapa?” teriak Ananta. 

“Sudah pukul setengah 8, memangnya kenapa?” tanya Guntur. 

Tak ada jawaban balasan, kemudian Guntur menghampirinya, dan mendapati temannya masih dalam keadaan terbaring di kasur.

Ehh, kok kamu gak bangunin aku sih?” protes Ananta. 

“Iya-iya maaf, besok pasti aku bangunin, soalnya aku tadi buru-buru, sudah kesiangan,” jawab Guntur. 

“Aku ada kuliah hari ini.” (sambil mengucek-ngucek matanya)

“Iya-iya aku janji, besok pasti aku bangunin,” balas Guntur.

“Kamu tuh hanya bisa berjanji saja, sama seperti kemarin katamu ingin membangunkanku, tetapi nyatanya tidak sama sekali, huhh…” ucap Ananta sambil mendengus. 

Ehh Ananta, tau tidak, tadi bahuku merasa disentuh sebuah tangan, tapi ketika aku noleh tidak ada siapa-siapa,” ucap Guntur mencoba mengalihkan topik pembicaraan. 

“Hantu mungkin,” jawab Ananta cuek. 

“Mana ada hantu pagi-pagi begini,” balas Guntur. 

“Terus siapa lagi, kalo bukan hantu?” jawab Ananta menimpali. 

“Tunggu-tunggu, aku baru inget! sepertinya diwaktu tidur, aku juga bermimpi ada seorang rambutnya penuh uban, kulit wajahnya sudah keriput, terus badannya kurus, dan aku merasa, bahuku juga disentuh (layaknya orang tua memberi amanah),” Ananta mendeskripsikan apa yang dijumpainya ketika tidur, sambil memperagakan tangannya seolah-olah pria dalam mimpinya benar-benar ditemui pada dunia nyata. 

“Hilihh, palingan juga genderuwo lagi bingung tuh..butuh temen mungkin,” ejek Guntur sambil tertawa cengingikan.

“Tapi bukan ciri-cirinya yang membuatku heran, melainkan kata-katanya (Pria dalam mimpi)” mengernyitkan dahi, mencoba mengingat kembali apa yang pria itu katakan.

 “Memangnya apa yang dikatakannya, Ananta?” Guntur bertanya. 

“Ohh iya.. aku baru ingat! Orang itu bilang, ”Kapan kau akan memulai?” begitu kira-kira yang aku ingat," merasa heran dengan pertanyaan seperti itu, Ananta meminta jawaban pada Guntur. 

“Aku pun bingung, mau menjawab seperti apa,” jawab Guntur. 

“Bukannya selama ini, pertanyaan itu sudah ada dalam dirimu, tapi kau tak kunjung menjawabnya,” tambah Ananta. 

Mendengar hal itu, Guntur keheranan. “Hahh..? Apa yang kau maksudkan itu? Aku tak mengerti.”

“Iya, pria itu juga bilang “Sampai kapan kau terus menunggu?” dan “Apa belum cukup kau tertidur selama ini? Saatnya bangun dari tidurmu, mulailah apa yang ingin kamu lakukan!” lanjut Ananta. 

Belum selesai keheranannya dengan pertanyaan pertama, Guntur kembali dihadapkan dengan ungkapan kata-kata lainnya dari (pria dalam mimpi) seperti yang dikatakan Ananta, yang membuatnya bukan lagi heran, melainkan kebingungan. 

Percakapan itu belum juga usai, sebab secara tidak diduga Ananta yang awalnya biasa-biasa saja, secara ajaib berubah menjadi sosok pria yang dia temui dalam mimpi saat tidurnya. Belum selesai dengan pikirannya, sontak Guntur terkaget dan terperanjat dari tempat duduknya, melihat Ananta yang kini berubah menjadi sosok pria beruban, dengan rambut yang tak lagi mau tumbuh, dengan kulit keriputnya, menunjukkan dia adalah sosok orang tua renta (kakek) yang tak lagi panjang umurnya, tapi aura diwajahnya penuh semangat dan terlihat semasa hidupnya tak memiliki keraguan dalam tindakannya.

“Siapa kamu?” tanya Guntur heran dan takut setengah mati, sebab tak pernah menjumpai hal semacam ini.

“Apa kamu takut? Bukannya selama ini aku selalu berada disampingmu, tapi kamu tak menyadarinya,” ucap kakek dihadapannya. 

“Tidaaak… tidak mungkin, ini pasti hanya mimpi," teriak Guntur menghadapi kegugupannya. 

“Saat ini, kamu memang sedang bermimpi, dan selama ini kamu hanya bermimpi dengan khayalan-khayalan harapanmu, lalu kapan kau akan memulai?” tanyanya. 

“Sebelum dilanjut, aku ingin bertanya, kemana perginya Ananta? Satu-satunya sahabatku itu,” tanya Guntur dengan tegas, meskipun seluruh badannya gemetar ketakutan.

“Akulah Ananta yang kamu maksud,” Jawab kakek itu dengan tersenyum. “Dan akulah yang selalu mencoba mengajak bangkit dari tidurmu, agar kamu tidak lagi berkhayal dan bersiap memulai babak baru, untuk menemukan jati diri, siapa kamu sebenarnya,” terang kakek itu dengan suara lirih. 

“Apakah benar aku ini sedang bermimpi? Atau aku (saat ini) hanya tertidur dalam khayalan semata?” ucap Guntur meyakinkan dirinya untuk bertanya. 

“Benar, saat ini kamu sedang bermimpi, tanpa kamu sadari, kamu telah mengingkari niatmu bahwa kamu akan menjadi penulis yang terkenal dan tulisanmu akan membawa perubahan. Bukankah begitu wahai pewarisku, Guntur Pranoyo Soer?” jelas kakek itu, dengan raut muka berseri-seri penuh keyakinan dan semangat membara melalui karya tulisannya. 

Bertambah lagi keheranannya, “Guntur  Pranoyo Soer?” gumam Guntur dalam pikirannya.

Tanpa pikir panjang merasa keadaan hatinya sudah tenang, mengingat sosok kakek itu tidak menyeramkan sebagaimana pikirnya, Guntur kembali bertanya tanpa keraguan sedikitpun, karena dia sudah meyakini bahwa kakek dihadapannya ini adalah jawaban dari teka-teki yang selama ini bersemayam dalam mimpi tidurnya.  “Kakek, apa yang membuat yakin bahwa aku adalah pewarismu? Pewaris seperti apa yang kakek maksudkan? Dan apa yang seharusnya kulakukan sekarang?"

“Nak, potensimu luar biasa besarnya, bangun dan tulislah apa yang kamu temui dalam hidup, agar orang-orang bisa belajar dari semua pengalamanmu, untuk lebih meyakinkanmu kuserahkan dua benda ini padamu (sambil mengeluarkan benda dibalik pakaian lusuhnya dan memberikannya pada Guntur), teruskanlah estafet perjuanganku, masih banyak yang perlu diperbaiki di negeri ini,” Guntur menerima pemberian dari kakek itu. 

“Pena dan kertas?” gumam Guntur sambil memandangi kedua benda itu.

“Sudah saatnya aku kembali ke alamku, masaku sudah berlalu, sekaranglah masamu, Menulislah Maka Kau Akan di Kenang,” ucap kakek itu dalam kalimat terakhirnya, menyudahi dialog panjang dengan penerusnya. 

“Kakek, ada yang masih ingin kutanyakan padamu,” tambah Guntur. “Sudah cukup nak, amanah moyangku sudah kusampaikan padamu, bangun dan bangkitlah, mulailah semuanya dari dirimu, jangan menunggu orang lain, sampai pada saat waktu yang tidak ditentukan, kita akan bertemu kembali di babak kehidupan berikutnya,” pesan terakhir dari si kakek. 

“Baik kek, aku akan mewujudukan harapanmu bersama harapanku,” Jawab Guntur dengan penuh keyakinan dan semangat yang membara. 

Lambat laun, sosok kakek itu menghilang dari hadapannya, diikuti senyum diwajahnya, menandakan episode perjuangannya telah menemukan babak baru. Entah mengapa, sekarang Guntur berlinang air mata, kemudian menetes membasahi pipinya.

Jawaban yang ia cari sudah menemukan titik tolak dari kebingungannya selama ini dan harapan kakek itu padanya yang terlampau besar, masih tertunduk sedih Guntur teringat belum sempat mengucapkan sepatah kata perpisahan, dari perjumpaan sementara dengan kakek penunjuk Arah Langkah kehidupannya. 

Belum sempat mengucapkan kata selamat tinggal dan ungkapan rasa terima kasihnya, kakek itu sudah menghilang entah kemana. Diikuti dengan cahaya terang, menyinari wajahnya, seolah-olah membangunkan Guntur dari tidur panjangnya. Semenit kemudian, Guntur membuka mata, dengan keadaan sembab dan basah pipinya. Guntur tersadar, dia baru terbagun dari tidurnya dengan mimpi yang membuatnya kembali bersemangat menjalani hidup.

Teringat benda pemberian sosok kakek dalam mimpinya, Guntur bangkit dari tidurnya, memerhatikan tangannya yang sudah terdapat pena ditangan kanannya dan sebuah kertas ditangan kirinya. Dan ia menyadari, bahwa ada perubahan dalam dirinya, setelah berdialog dengan sosok kakek dalam mimpinya.

 Tak mau menyianya-nyiakan waktu, diusap air matanya dan digenggam erat benda ditangannya, Guntur beranjak keluar mendongakkan kepalanya menghadap langit, dengan tarikan nafas panjang, Guntur memulai. “Baiklah, aku akan beranjak dari mimpiku dan memulai langkahku sesuai dengan amanahmu, wahai kakek yang bijaksana,” gumam Guntur penuh semangat.

Ternyata jam dinding menunjukkan masih pukul setengah 7 pagi, buru-buru ia menyiapkan keperluan kuliahnya, juga memasukkan pena dan kertas ke dalam tasnya, dan bersiap untuk berangkat kuliah. Di perjalanan, barulah ia tersadar bahwa langit pagi itu sangatlah cerah tanpa terhalang awan mendung sedikitpun, tidak seperti apa yang ia lihat di awal mimpinya. Kemudian ia menyimpulkannya dalam batin. “Mungkinkah ini yang dimaksud kakek itu?”  tanyanya dalam hati. Kemudian meneruskan, “Bahwa tidak ada yang bisa menghentikan langkahku, meski awan mendung sekalipun, terima kasih kek, Guntur akan berjuang,” Kembali meyakinkan dirinya.

Terjawab lah sudah mimpi dan khayalan-khayalan besar Guntur, bahwa selama ini ia hanya perlu memulai dan menghilangkan keraguan dalam dirinya. Dan keyakinan besar si kakek, sesuai dengan namanya GUNTUR, akan membawa perubahan pada lingkungan sekitarnya bagaikan guntur yang tak disangka-sangka dari mana asalnya. Dan nama “Ananta” ternyata tak lain dari nama si kakek, yang selama ini dia perihatin dengan hidup Guntur dan selalu menemani dalam mimpinya disaat Guntur mulai kehilangan arah hidupnya.

Karena kakek itu tahu, bahwa selama ini Guntur selalu berjuang sendirian, dan dia (si kakek) mencoba membantu dengan menuntunnya pada langkah yang sesuai dengan masanya (Guntur).


END~

By : Iqbal F. R

Label:

Sabtu, 05 Maret 2022

Junjung Tinggi Kemanusiaan : Himaesya UTM Santuni 40 Anak Yatim

 



Himpunan Mahasiswa Ekonomi Syariah (Himaesya) Fakultas Keislaman, Universitas Trunojoyo Madura melaksanakan santunan anak yatim. Kegiatan yang digelar pada Sabtu (5/3/22) merupakan rangkaian dari milad Himaesya yang ke-11 tahun. 


Selain santunan anak yatim, kegiatan yang dilaksanakan di Yayasan Al Ikhlas Desa Gili Timur, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan tersebut juga di isi dengan permainan edukasi bersama anak yatim.


Ketua umum Himaesya Moh. Anis Anwari dalam sambutannya menyampaikan, Harlah ke-11 merupakan momentum yang sangat luar biasa. Sehingga, kesempatan tersebut dapat memberikan dampak yang baik, kepada anggota maupun mahasiswa prodi Ekonomi Syariah.


"Di usia 11 Tahun ini, kami berkesempatan untuk berbagi kepada anak-anak yatim," jelas pria yang akrab disapa Anis itu, Sabtu (5/3).


Anis juga berharap, kegiatan peduli anak yatim nantinya bisa berkelanjutan, dan menjadi rutinitas Himaesya. Sebab mereka juga membutuhkan kasih sayang, dan rangkulan dari sesama.


Anis juga menambahkan, manusia yang baik adalah mereka yang mampu memberikan manfaat bagi orang lain. Tidak terkecuali dalam menjalankan roda organisasi. Ia juga berharap, adanya kegiatan tersebut bisa menjadi cerminan bagi  anggota Himaesya dan seluruh mahasiswa ekonomi syariah UTM. "Organisasi yang baik, mampu memberikan manfaat bagi sekitarnya," imbuh Anis.


Pengasuh Yayasan Al Ikhlas aba Fandi menuturkan, acara yang digelar di lembaganya tersebut sangat membantu dan bermanfaat bagi anak-anak yatim di yayasannya. Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pengurus Himaesya Fkis UTM. 

"Terima kasih sudah berkenan berbagi kasih dengan anak-anak yatim di yayasan kami," pungkas Fandi.


Aba Fandi juga ikut serta mendoakan kelancaran dan kemajuan bagi Himaesya Fkis UTM. Ia juga menilai, adanya kegiatan tersebut banyak membantu dan bermanfaat bagi anak yatim di yayasannya.

Label: