HIMAESYA Fokus Membangun Ukhuwah, Persiapan Event dan Saling Menghargai Dalam Acara Himaesya Leadership
Himaesya Leadership atau yang dikenal sebagai HLD
yang dilaksanakan tanggal 26-28 Maret 2021 di Pacet Mojokerto berjalan lancar
tanpa ada kendala. HLD yang
dilaksanakan tahun ini fokus kepada membangun ukhuwah dan persiapan event.
“Untuk merekatkan ukhuwah
dikepengurusan itu sendiri, karena kita kan tau sebelumnya itu kepengurusannya online dan untuk tatap muka itu jarang
sekali, makanya kita tekankan di-ukhuwah dalam HLD ini. Yang kedua itu kita tekankan kepada persiapan event, karena kan masa kepengurusan
sekarang kita tidak tau apakah masih
online atau beralih ke offline,
makanya kita tekankan bagaimana teman-teman itu bisa manajemen organisasi, biar
mereka gak bingung nanti event-nya online atau offline. Jadi kita sudah memberikan konsep yang ada disalah satu
materi manajemen organisasi itu, kan ada prakteknya nah itu kita fokuskan
kesitu, yang mana ini tuh gak ada di HLD sebelumnya, ini yang menjadi pembeda,
supaya teman-teman bisa me-manage suatu
event,” tutur Moh. Sidqi Amin selaku
ketua pelaksana.
Selain fokus kepada
ukhuwah dan persiapan event, HLD ini
juga fokus kepada saling menghargai. “Selain itu, kita juga menekankan kepada
saling menghargai, karena kan selama ini dimasa pandemi HIMAESYA terlalu banyak
mengadakan rapat online sehingga
teman-teman fokus HP, jadi kebanyakan ketika rapatnya offline itu fokusnya tetep ke HP,” tambahnya.
Selain itu, acara HLD ini
juga memberikan banyak ilmu kepada peserta. Bukan hanya acara semata, tapi acara
ini bisa memberikan output yang baik
untuk peserta kedepannya.
“Menurut Saya acara HLD
itu benar-benar membentuk jiwa kepemimpinan saya, dan disitu saya dilatih
bagaimana cara jadi pemimpin yang berani membela kebenaran, bertanggung jawab
dan belajar apa yang belum pernah di lakukan,” ujar Alfina salah satu peserta
HLD.
“Untuk harapan kepada
kepengurusan HIMAESYA yang sekarang, saya harap teman-teman itu timbul rasa
cinta kepada HIMAESYA, dan ketika seseorang itu dikatakan cinta apabila mereka
sudah kehilangan dirinya sendiri dan dirinya dipenuhi oleh hal-hal yang membuat
mereka cinta. Yang mana saya harap hal-hal yang dipenuhi ini HIMAESYA. Tapi
jika sudah cinta, maka tidak akan pernah merasa berkorban. Ketika kita merasa
sudah berkorban untuk hal yang kita cintai, maka saat itu cinta kita juga
hilang. Untuk HIMAESYA sendiri semoga tetap menjadi salah satu ormawa yang bisa
menginspirasi ormawa-ormawa lain, dan juga semoga membawa dampak kebermanfaatan
bagi warga Indonesia pada umumnya dan warga ekonomi syariah Universitas
Trunojoyo Madura,” harap Moh. Sidqi Amin.
Label: Berita Terbaru